SELATPANJANG, - Penjabat Gubernur Provinsi Papua, Soedarmo mendorong kabupaten penghasil sagu, agar dapat menggalakkan home industri tanaman pangan lokal tersebut pada tiap-tiap distrik, guna meningkatkan hasil produksinya di masa mendatang.
Hal itu disampaikannya disela-sela kunjungan ke Pabrik Tepung Sagu PT. National Sago Prima, Kampung Tanjung Bandul, Distrik Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis (19/7).
Gubernur Soedarmo sendiri dalam peninjauan didampingi sejumlah bupati dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bidang perekonomian.
“Tidak perlu harus berskala industri untuk mengembangkan produksi sagu Papua. Tetapi diawali home industri dulu di semua distrik. Diantaranya mengembangkan sagu untuk dibuat tepung seperti yang ada di Kepulauan Meranti saat ini. Sehingga kedepan kunjungan ini ada manfaatnya, lebih khusus dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat Papua,” ujar Soedarmo
Soedarmo mengaku sengaja datang ke Meranti untuk melihat sekaligus mempelajari sejumlah hal, untuk selanjutnya dikembangkan ke daerah masing-masing di Papua.
“Sebab sangat disayangkan Papua memiliki wilayah yang banyak pohon sagunya tapi tidak dikembangkan secara maksimal,”katanya.
Ditempat yang sama, Bupati Kabupaten Jayapura Mathias Awoitauw menilai wilayahnya berpotensi didorong sebagai salah satu daerah pilot project (proyek percontohan) untuk memacu masyarakat meningkatkan budi daya sagu.
“Tak hanya itu, kita juga akan fungsikan beberapa fasilitas yang dibangun oleh PT. Sampoerna Group di Kabupaten Jayapura beberapa waktu lalu,"akunya
“Namun kita coba jajaki dulu dengan pihak terkait. Tapi pada prinsipnya kita mendukung niat baik penjabat gubernur yang ingin dorong pengembangan sagu di Papua. Sehingga sekembalinya ke Kabupaten Jayapura saya akan segera memantapkan koordinasi dengan pihak terkait untuk tingkatkan produksi sagu di kabupaten kami,” sambungnya.
Bupati Meranti Irwan Nasir menyatakan siap memfasilitasi serta memberikan dukungan bagi Pemprov Papua dan kabupaten/kota untuk pengembangan sagu di provinsi tertimur di Indonesia ini. Sebab pihaknya sebagai kepala pemerintahan di Meranti memiliki visi untuk menyiapkan pangan alternatif di masa depan.
“Karena kita tahu bahwa pertanian kita untuk beras dan padi dalam jangka panjang terancam habis. Apalagi penduduk Indonesia terus bertambah, sehingga dikhawatirkan suatu saat Indonesia krisis bahan baku,"kata Irwan
Menurut Irwan, Papua sebagai daerah penghasil sagu terbesar di dunia mesti memulai dari sekarang. Sehingga pada saatnya tiba, dia meyakini Papua akan jadi salah satu daerah penyangga ketersediaan makanan pokok bagi Indonesia.*