JAYAPURA,– Ketua Lembaga Masyarakat Adat Kabupaten Nduga Jhony Beon mengklarifikasi pemberitaan yang mencatut namanya dalam suarajogya.blogspot.com pada Kamis (12/7) lalu.
Kepada Wartaplus.com, Jhony Beon mengaku tidak pernah mengeluarkan statement seperti yang dimuat dalam pemberitaan tersebut.
“Ini adalah propaganda yang dilakukan oleh orang tidak bertanggungjawab, karena saya tidak pernah mengeluarkan statement seperti itu. Hingga hari ini belum ada yang mewancarai saya dan saya tidak pernah mengeluarkan statement yang terbalik dengan fakta sebenarnya,” sesalnya.
Dikatakan, pemberitaan yang dikeluarkan oleh blogspot tersebut bertentangan dengan kejadian di lapangan, karena penyerangan yang dilakukan oleh aparat memang terjadi di Kampung Alguru,Kenyam.
“Itu tidak benar dan sangat bertentangan, saya Ketua Lembaga Masyarakat Adat Kabupaten Nduga menegaskan bahwa peyerangan yang dilakukan itu benar adanya. Dan benar bahwa dalam penyerangan yang dilakukan menggunakan helikopter serta pengeboman sebanyak lima kali,” tegasnya.
“Mereka memborbardir Kampung Alguru, dan hingga hari ini kurang lebih 300 personil ada di Ibu Kota Nduga, Kenyam. Mereka terus melakukan pengejaran terhadap kelompok TPN/OPM,” tambahnya.
Jhony menyayangkan penyerangan yang dilakukan harus menggunakan bom, karena di kampung Alguru masih terdapat masyarakat sipil.
“Kita tidak melarang penyerangan, tapi yang menjadi soal adalah penyerangan ini menggunakan bom, sementara ada masyarakat kita tinggal di Kampung Alguru ini,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Rabu (11/7) lalu Puluhan aparat gabungan TNI/Polri dikabarkan melakukan pengejaran dan penyerangan terhadap kelompok TPN/OPM di Kampung Alguru, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga. *