JAYAPURA,- Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar mengungkapkan jelang Pemilihan bupati dan wakil bupati Paniai yang telah dijadwalkan oleh KPU pada 25 Juli mendatang pihaknya telah menurunkan 1000 personil guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
"Saat ini yang standby 1 perwira dan 1.000 personel yang baru kita tambah dan telah bersiaga di Paniai. Tujuannya untuk mengamankan jalannya Pilkada di Kabupaten Paniai. Akan kita lihat ke depan apakah perlu penambahan atau tidak berdasarkan hasil evaluasi dengan Polres Paniai," ungkapkan Kapolda Papua usai perayaan HUT Bhayangkara ke-72 di Kota Jayapura, Rabu (11/7) siang.
Kabupaten Paniai menjadi satu-satu daerah yang belum melaksanakan Pilkada serentak tahun 2018 akibat masalah keamanan. Hal itu diungkapkan komisioner KPU Papua Tarwinto beberapa waktu lalu. KPU menetapkan jadwal pemilihan bupati (Pilbup) Paniai berdasarkan hasil rapat pada Senin (9/7) lalu.
"Kami mengambil keputusan berdasarkan hasil rapat pada Senin (9/7) lalu pasca pelaksanaan rekapitulasi hasil suara Pilgub Papua tingkat provinsi," kata Tarwinto.
Dirinya menegaskan, pihaknya tidak akan mengubah keputusan jumlah kandidat yang mengikuti Pilbup Paniai sesuai keinginan warga. Sebab, hal tersebut melanggar keputusan yang telah ditetapkan KPU RI.
"Tidak boleh ada warga yang dapat menggagalkan pelaksanaan Pilkada di Paniai. Kami meminta agar aparat keamanan dapat memproses hukum oknum yang hendak mengganggu kegiatan ini," tegasnya.
Sementara itu Ketua Badan Pengawas Pemilu Papua Metusalak Infandi berharap seluruh pihak berkomitmen agar secepatnya menyelesaikan pelaksanaan Pilbup di Kabupaten Paniai. "Aparat keamanan bertanggung jawab untuk memastikan pelaksanaan Pilbup di Paniai berjalan aman. Tak boleh ada lagi penundaan," tuturnya. *