JAYAPURA, - Setelah disahkan KPU sebagai pemilik suara terbanyak dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua 2018 -2023, kandidat petahana nomor urut 1, Lukas Enembe - Klemen Tinal atau yang kerap disapa LUKMEN menyampaikan ucapan terima kasih tak terhingga kepada seluruh masyarakat Papua atas partisipasinya didalam memberikan suaranya, kepercayaan kepada keduanya agar dapat kembali memimpin Papua untuk lima tahun ke depan
Calon Wakil Gubernur (Cawagub) nomor urut 1, Klemen Tinal kepada awak pers usai penutupan pleno rekapitulasi penghitungan suara tingkat provinsi, Senin (9/7) malam menyatakan, kemenangan ini bukanlah kemenangan milik dirinya bersama calon Gubernur, Lukas Enembe melainkan milik seluruh masyarakat Papua.
"Kemenangan hari ini adalah kemenangan masyarakat Papua siapapun mereka. Kami (LUKMEN) hanya mewakili masyarakat untuk membangun kemandirian, menjawab semua kerinduan, ekspektasi, harapan seluruh masyarakat Papua baik yang berada di gunung gunung dan pesisir pantai untuk Papua bisa menjadi lebih baik ke depan," ujar Klemen.
Mantan bupati Mimika ini juga percaya bahwa kemenangan untuk kedua kalinya di pilgub Papua ini adalah bagian dari rencana Tuhan untuk hidupnya bersama Lukas Enembe.
"Saya tidak percaya mitos. Sejak dari dalam kandungan ibu saya,Tuhan sudah atur semuanya. Menang dua kali itu sudah rencana Tuhan, kita harus percaya itu. Jangan pernah berikan ruang untuk ego kita (paslon kalah) membuat pesta demokrasi ini tercemar karena sesuatu hal, jangan ada sakit hati, dendam. Harus percaya bahwa ini rencana Tuhan. Mungkin untuk John Wetipo dan Habel Suwae, Tuhan sudah punya rencana yang indah di tempat lain," ungkap Klemen
Kata dia, jangan sampai hanya karena persoalan makan minum semua jadi berantem.
"Saya mengajak mari kita bersama membangun Papua, menjadi sosial kontrol yang baik sehingga pemerintahan, pembangunan di Papua dapat berjalan dengan baik sesuai seluruh harapan masyarakat Papua," ajaknya.
Sejarah Politik
Ketua Koalisi Papua Bangkit Jilid II, Mathius Awaitouw menyatakan penyelenggara pilkada di Papua sudah menunjukkan kapasitas dan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat Papua dimana hasilnya pelaksanaan pilkada sudah berjalan dengan lancar, bermartabat dan berdemokrasi
Pasangan petahana LUKMEN telah memberikan pendidikan politik terbaik dalam sejarah pilkada gubernur di Papua
"Apa yang dilakukan selama lima tahun dalam berpolitik, inilah hasilnya tidak bisa dipungkiri mereka pantas melanjutkan untuk periode kedua,"kata Mathius.
Mewakili 9 partai politik yang mengusung LUKMEN, Mathius juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada masyarakat dan penyelenggara pilkada serta aparat keamanan yang telah bersama sama berpartisipasi, menjaga mengawal proses demokrasi ini sehingga dapat berjalan dengan baik
"Kemenangan ini adalah kemenangan kita bersama," seru Mathius yang juga merupakan Ketua DPD Partai Nasdem Papua ini.
Menurut dia, keputusan KPU ini tanpa kesalahan yang berarti. Terlihat dari tidak adanya catatan dari panwas maupun bawaslu terhadap hasil pleno rekapitulasi penghitungan suara
"Itu berarti pelaksanaan Pilgub berjalan baik. Dan kali ini adalah yang terbaik selama sejarah pilgub di Papua,"katanya
Di kesempatan itu, Bupati Kabupaten Jayapura dua periode ini juga mengimbau seluruh massa pendukung LUKMEN agar tidak melakukan euforia kemenangan secara berlebihan.
"Kemenangan ini patut disyukuri, tapi jangan melakukan euforia berlebihan yang pada akhirnya dapat mengganggu kenyamanan orang lain," imbaunya.
Sebelumnya,KPU Provinsi Papua telah menyatakan pasangan petahana Lukas Enembe - Klemen Tinal (LUKMEN) unggul dalam Pemilihan Gubernur Wakil Gubernur Provinsi Papua periode 2018 - 2023, sebagaimana hasil rekapitulasi penghitungan suara yang berlangsung di hotel Grand Abe Jayapura, Senin (9/7) malam.
LUKMEN yang diusung partai Demokrat, Golkar, Nasdem,Hanura,PKS,PKB,PAN,PKPI, dan PPP unggul dengan perolehan suara sebanyak 1.939.539 (67,54 persen). Jumlah ini sangat jauh mengungguli pasangan Jhon Wempi Wetipo - Habel Melkias Suwae (JOSUA) yang diusung PDIP dan Gerindra yang hanya memperoleh suara sebanyak 932.008 (32,64 persen).
Adapun total suara sah adalah sebanyak 2.871.547 (84,18 persen), suara tidak sah, 8.954 suara dari total DPT 3.411.217.*