Tangan Muda Papua Menyentuh yang Tak Tersentuh: Misi 3 Minggu Lawan Skabies di Pedalaman Pegunungan

Dari kiri atas Yeki Ronaldo Halitopo, Lita , Syafitriani silalahi , Juvensius , Sry wahyulianita , Madeline Ramandey , dr.Noftriana S.Lemauk , linda Puspasari Lummy , dr.Apry Yanti Jitmau. Dari kiri bawah ( Marcelinus wamo , Pani Kogoya , M Chaerul Iman , Fiktor Jikwa , Faisal Apriliana/Istimewa

JAYAPURA, wartaplus.com - Ada tempat di Indonesia yang hanya bisa dicapai dengan berjalan kaki berjam-jam, melewati kabut dan tanah licin. Di situlah anak-anak sekolah dasar masih berjuang melawan gatal skabies yang tak kunjung sembuh, karena obat dan dokter terlalu jauh untuk dijangkau.

Di situlah Sahabat Kasih Pedalaman memilih berdiri. Lebih dari tiga minggu, November 2025, sekelompok pemuda Papua bersama dokter dan tenaga kesehatan mendaki ke tiga kampung terdalam di Papua Pegunungan, SD Inpres Perabaga, Distrik Pyramid SD Inpres Bandua, Distrik Bolakme, SD Inpres Bugi, Distrik Bugi. Mereka datang bukan membawa janji, tapi membawa obat, sabun, dan pelukan.

Ratusan anak dan warga diperiksa, diobati skabies sampai tuntas. Dokter dan mantri kesehatan tak pernah lelah menjelaskan cara cuci tangan yang benar hal sederhana yang bisa menyelamatkan nyawa. Di sela pengobatan, tawa anak-anak pecah saat relawan bermain bersama mereka, seolah dunia luar yang besar itu tiba-tiba jadi dekat.

“Kami tahu wabah ini cepat menyebar di sini. Kalau kami diam saja, anak-anak ini akan terus menderita,” kata Fiktor Jikwa, relawan inti yang tak pernah absen di setiap misi.

Juvensius, relawan lain, hanya bisa tersenyum lebar saat mengingat perjalanan ini. “Saya pulang dengan hati penuh. Memberi di sini ternyata lebih membahagiakan daripada menerima di mana pun.”

Dua tahun sudah Sahabat Kasih Pedalaman berjalan—lahir dari liburan biasa, tumbuh menjadi keluarga besar yang tak kenal lelah membawa harapan ke kampung-kampung yang lupa dilirik peta.

Mereka masih akan kembali. Lagi dan lagi

Dan mereka masih sangat membutuhkan kamu entah itu donasi obat, sabun, pakaian layak, atau sekadar dukungan doa. Karena di pedalaman Papua Pegunungan, satu botol obat dan satu pelukan dari kamu bisa mengubah hidup satu anak selamanya.
Ikut berbagi kasih? Langsung ke Instagram: @Sahabat_Kasih_Pedalaman. Papua terdalam sedang menunggu uluran tanganmu.
Jangan biarkan jarak menghentikan kasih.*