MANADO,—Ribuan pengunjung dari seluruh Indonesia menyerbu stand pameran milik Perwakilan BKKBN Provinsi Papua dan Kabupaten Keerom pada acara Pameran dan Gelar Dagang dalam rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXV di Kawasan Bisnis Mega Mas, Manado, Sulawesi Utara, Jumat (6/7).
Kedua stand pameran yang berdampingan ini menampilkan produk-produk ekonomi kreatif seperti lukisan kulit kayu, noken, batik Papua, dan pakaian adat Papua. Pantauan wartawan di lokasi pameran, salah satu daya tarik datangnya pengunjung ialah photobooth dimana setiap pengunjung yang mem-follow Instagram@bkkbnprovpapua akan mendapatkan kesempatan foto dengan menggunakan pakaian adat Papua lengkap dengan lukisan di wajah.
"Kreasi dan penampilan stand ini luar biasa dan unik. Saya kira ini suatu hal yang positif dan harus ditingkatkan. Saya berharap industri ekonomi kreatif di Papua yang dihasilkan UPPKS terus bertambah dari tahun ke tahun,” ujar Ketua TP PKK Provinsi Papua Ida Yuliati Soedarmo.
Menurut Ida, bicara tentang Hari Keluarga Nasional maka peran para ibu dan kader PKK sangat sentral. Sebab PKK menjadi penopang utama kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan dalam keluarga. Salah satunya, melalui kemandirian ekonomi dengan usaha industri rumah tangga.
“Papua itu unik dan keren. Kita harus bangga dan terus meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui usaha-usaha yang dilakukan kader PKK dan juga UPPKS,” katanya.
Paling Keren
Salah satu pengunjung, Sri Wahyuni, kader KB dari Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan menilai stand paling keren di antara semuanya karena menampilkan pakaian yang unik. Ia berharap dalam pameran dan gelar dagang ke depan stand Papua terus ditingkatkan dengan menampilkan ekonomi kreatif.
“Kami bisa belajar dari stand Papua ini untuk bawa ke Luwu Timur, terutama dalam peningkatan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS—Red.),” kata Sri.
Hal senada disampaikan Desty Salimuka, merasa senang berkunjung di stand Papua, karena ia bisa mengetahui lebih dekat tentang provinsi tertimur ini. Ia pun terkesan dengan sambutan ramah dan hangat dari petugas di stand tersebut.
“Ini jarang kami jumpai di stand lain. Semoga suatu saat saya bisa mengunjungi Papua,” katanya.
Sementara itu Meky Lelemboto, peserta dari Minahasa Selatan juga sangat senang dengan adanya stand photobooth yang disiapkan Papua. Kesan keramahan juga dirasakan Meky, kendati antrian panjang membuatnya harus menunggu setengah jam lebih untuk mengenakan Sali, pakaian lelaki khas Wamena dan topi imitasi burung cenderawasih.
“Papua juga adalah saudara kita juga. Kami senang Papua bisa hadir di sini dan memperkenalkan budayanya pada kami,” kata Meky.
Kepala Perwakilan BKKBN Papua, Sarles Brarar, SE.M.Si kepada wartawan di lokasi pameran mengatakan, membludaknya pengunjung ke stand Papua karena pihaknya menampilkan muatan lokal yang spesifik.
“Kami sengaja memperkenalkan produk-produk seperti lukisan kulit kayu, noken, batik Papua, dan pakaian adat Papua. Dimana para pengunjung dapat mengenakannya untuk foto di photoboth yang disiapkan. Target kami adalah mendapatkan pengunjung sebanyak-banyaknya sehingga lebih baik dari tahun lalu,” kata Brabar.
Masih menurut Charles Brabar, stand BKKBN Papua utamanya sebagai media untuk memperkenalkan Provinsi Papua kepada masyakat se Indonesia, terutama masyarakat Sulawesi Utara, sehingga stigma buruk tentang Papua sebagai daerah yang rawan dan angker bisa ditangkal.
“Kita bawa komoditas yang dijual merupakan hasil industri dari para kader yang berasal dari Kabupaten/Kota se-Papua, baik berupa makanan dan minuman olahan, maupun kerajinan lainnya,” jelasnya.
Kegiatan Pameran dan Gelar Dagang dalam rangka Harganas XXV dibuka secara resmi oleh Ketua Umum Tim Penggerak PKK Erni Guntarti Tjahjo Kumolo, Jumat (06/07/2018).
Ibu Erni dalam sambutannya berharap kegiatan ini menjadi momentum kebangkitan ekonomi kreatif di Indonesia, khususnya Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). *