
JAKARTA, wartaplus.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua (KPw BI Papua) kembali menggelar Capacity Building kepada wartawan/jurnalis ekonomi di Jakarta, Selasa - Jumat (07 sd 10 Oktober 2025).
Kegiatan tahunan BI Papua ini, selain bertujuan untuk memperkuat sinergi dan silaturahmi bersama para awak jurnalis, tetapi juga meningkatkan pemahaman terhadap isu-isu terkini dan kebijakan serta tugas-tugas strategis dari Bank Indonesia sebagai Bank Sentral.
Di hari pertama, para awak media diajak untuk berkunjung ke Museum Bank Indonesia Jakarta. Disana para jurnalis diberikan pengetahuan terkait sejarah berdirinya Bank Indonesia, lalu kemudian mengunjungi kantor Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) di kawasan Cikarang.
Lalu pada hari kedua, digelar pelatihan peningkatan kapasitas jurnalis ekonomi dengan menghadirkan 2 nara sumber yaitu Houtmand Saragih selaku Managing Editor Bloomberg Technoz, yang membawakan materi terkait “Peran media dalam pengendalian ekspektasi inflasi dan Angga Aliya selaku Direktur Pelaksana Detikcom dengan materinya yang membahas tentang “Pemanfaatan AI dalam jurnalisme modern”.
Serta materi terkait “Kondisi inflasi terkini di Papua serta edukasi stabilisasi harga” yang dibawakan Budiman Satriya dari BI Papua serta “Pengenalan QRIS Tap” oleh Melia Santi Nova.
Kepala Kantor perwakilan BI Papua, Faturachman kepada wartawan mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat peran media dalam menyampaikan informasi kebijakan BI secara akurat dan konstruktif kepada publik.
“Kegiatan Capacity Building ini sangatlah penting berkolaborasi antara media dan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi” ujarnya.
Kunjungan ke Museum Bank Indonesia, kata Faturachman bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para jurnalis tentang bagaimana sejarah dan peran Bank Indonesia, berevolusi dari masa ke masa. Lalu ke kantor Peruri, bagaimana kita bisa melihat langsung proses pencetakan uang di Peruri.
Menurut Faturachman, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga wadah edukatif untuk memperkaya wawasan para wartawan agar mampu menyajikan berita yang kredibel dan relevan bagi masyarakat.
“Harapan kita, forum ini menjadi media untuk meng-update kebijakan dan tugas-tugas Bank Indonesia secara langsung,” harapnya.
Fatturachman menambahkan selama ini, kantor perwakilan BI di daerah dikenal luas sebagai pusat distribusi uang rupiah ke berbagai wilayah, termasuk ke empat provinsi di Papua dan titik-titik strategis seperti Wamena, Papua Pegunungan.
Oleh karena itu melalui kunjungan ke Peruri, peserta forum mendapat gambaran utuh tentang proses pencetakan uang dan peran BI sebagai otoritas moneter, sistem pembayaran, dan makroprudensial.
“Melihat langsung proses pencetakan uang adalah pengalaman yang membuka wawasan. Ini bagian dari prinsip seeing is believing, agar pemahaman terhadap tugas BI tidak hanya teoritis, tetapi juga praktis,” jelasnya.
“Pada prinsipnya Bank Indonesia berkomitmen membekali para jurnalis dengan pengetahuan mendalam agar mampu menyampaikan informasi ekonomi dan kebijakan moneter secara akurat,”sambung Faturachman.
Dengan pemahaman yang kuat, media dapat menjadi mitra strategis dalam menyampaikan kebijakan BI kepada publik secara transparan dan edukatif.
Sementara itu, salah satu peserta Merit Waromi mengapresiasi kegiatan Capacity Building yangdigelar tiap tahunnya ini. Capacity building tahun 2025 ini diikuti 33 awak jurnalis/wartawan Ekonomi di Jayapura,
"Kami sangat berterima kasih bisa di ajak Bank Indonesia Ke Jakarta, bisa mengunjungi Museum Bank Indonesia dan Peruri tempat percetakan uang.Ini sebagai penghormatan karena tidak semua bisa di beri kesempatan untuk melihat langsung proses percetakan uang," kata Merit.
“Dengan kegiatan ini memberikan pemahaman kepada insan pers terkait kebijakan BI secara akurat kepada publik,” sambungnya.**