Pasca Kerusuhan Imbas Tewasnya Seorang Warga, Situasi Agats Asmat Berangsur Kondusif

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Cahyo Sukarnito/Andi Riri

JAYAPURA. wartaplus.com - Pasca kerusuhan yang terjadi pada Sabtu, 27 September 2025 lalu, situasi keamanan di wilayah Agats, Kabupaten Asmat, Papua Selatan berangsur kondusif. Warga mulai kembali beraktivitas. 

Bahkan pada hari ini, Senin ( 29/09/2029) pagi tadi telah digelar apel gabungan yang dipimpin langsung Bupati Asmat, Thomas Eppe Safanpo dan diikuti oleh Forkopimda, ASN, TNI Polri dan perwakilan stake holder.

Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Cahyo Sukarnito dalam keterangan persnya di Mapolda Papua Senin siang 

“Apel gabungan dilaksanakan dalam rangka konsolidasi untuk menjaga situasi kamtibmas sekaligus melaksanakan pengecekan, patroli berskala besar di wilayah Agats, ibukota Kabupaten Asmat,” kata Kombes Cahyo.

Kerusuhan terjadi dipicu tewasnya seorang warga akibat terkena tembakan oleh oknum prajurit TNI dari Satgas 123/rajawali, dua warga sipil lainnya yang berusia remaja juga terluka dalam insiden ini.

Cahyo menguraikan, akibat kerusuhan sebanyak 16 unit tempat usaha yang terdiri dari 9 konter HP, 3 toko bahan makanan, 1 toko baju, 1 toko roti, 2 rumah makan dijarah dan dirusak.

Selain itu sejumlah fasilitas pemerintah daerah dirusak diantaranya Kantor Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, KPU, Kesbangpol, dan Puskesmas Agats. Serta pos TNI Satgas 123/Rjw dibakar.

“Lalu kendaraan hilang sebanyak 4 unit motor listrik, 2 motor dinas Polres (Vixion dan KLX), 2 kendaraan Viar (Polres dan Satgas) serta satu unit Ambulans rusak kacanya pecah, bemper dan bodi penyok,” urai Cahyo.

Hingga saat ini, lanjut Cahyo. aparat gabungan TNI Polri terus intensifkan giat patroli untuk mencegah potensi gangguan lanjutan. 

Pemerintah daerah juga bergerak cepat dengan menggelar konsolidasi dan rekonsiliasi bersama tokoh masyarakat, tokoh adat, dan instansi terkait.

Kabid Humas Kombes Cahyo mengimbau seluruh masyarakat, khususnya warga Kota Agats, untuk tetap menjaga situasi Kamtibmas dan tidak terprovokasi oleh ujaran kebencian maupun hoaks yang beredar di media sosial. Masyarakat diminta bijak dalam berinteraksi digital dan terus memperkuat persatuan serta kedamaian di Tanah Papua.

“Mari kita jaga Papua sebagai tanah damai. Jangan biarkan provokasi memecah belah kita,”  imbaunya.**