
JAYAPURA,wartaplus.com - 10 Hari sudah longsor terjadi di Underground (Area operasional tambang bawah tanah) PT Freeport Indonesia (PTFI), Senin malam, 8 September 2025. Longsor semburan lumpur basah atau wetmuck terjadi di area GBC Extraction 28-30, mengakibatkan 7 pekerja terjebak belum ditemukan. VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/9/2025) pagi mengungkapkan, tim penyelamat bekerja tanpa henti untuk membuka akses menuju lokasi keberadaan karyawan dengan alat berat jarak jauh (remote loader), bor, dan drone, meski terus menerus menghadapi tantangan besar dan risiko keselamatan tinggi.
"Tantangan terbesar adalah volume material basah yang masih aktif dalam jumlah yang besar, jauh lebih besar dari yang pernah terjadi. Hal ini membuat proses penyelamatan menjadi sangat kompleks, penuh risiko dan memerlukan waktu tambahan untuk membersihkan material dalam jumlah besar tersebut,"ungkapnya.
Kami menyadari bahwa upaya penyelamatan ini penuh tantangan, dan tidak mudah. Namun demikian, kami tidak akan menyerah dan akan terus mengerahkan segala daya upaya.
"Mohon doa untuk kelancaran operasi penyelamatan serta keselamatan tim yang bertugas di lapangan,"kata Katri Krisnati
Vice President Corporate Communications
PT Freeport Indonesia.*
*Katri Krisnati*
VP Corporate Communications
PT Freeport Indonesia
Selamat malam Kk Vanwi, berikut adalah update statemen untuk media Wartaplus :
7 Hari Berlalu 7 Pekerja Belum Ditemukan, Katri Krisnati: Kami Terus Berupaya
TIMIKA,wartaplus.com - 7 Hari sudah longsor terjadi di Underground (Area operasional tambang bawah tanah) PT Freeport Indonesia (PTFI), Senin malam, 8 September 2025. Longsor semburan lumpur basah atau wetmuck terjadi di area GBC Extraction 28-30, mengakibatkan 7 pekerja terjebak belum ditemukan.
VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/9/2025) malam mengungkapkan, fokus saat ini adalah terus berupaya menyelamatkan 7 pekerja yang terdampak insiden aliran material basah di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC).
"Upaya ini dilaksanakan bersama tim Inspektur Tambang dari Kementerian ESDM guna menentukan langkah terbaik dalam proses penyelamatan. Tim penyelamat bekerja tanpa henti untuk membuka akses menuju lokasi keberadaan karyawan, meski terus menerus menghadapi tantangan besar dan risiko keselamatan tinggi,"ujar Katri Krisnati.
"Kami mengajak seluruh pihak untuk mendoakan kelancaran operasi serta keselamatan tim yang bertugas di lapangan,"ujarnya.*