
JAYAPURA, wartaplus.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua kembali akan menggelar Festival Kopi Papua yang ke-8, pada 20 - 22 September 2025 mendatang, dengan mengusung tema" Dari Gunung, Lembah, Pantai, hingga Pasar Global"
Meski masih tersisa waktu 1 bulan, namun rangkaian kegiatan menuju puncak acara telah digelar sejak Mei 2025 diantaranya keikutsertaan kopi papua di ajang World of Coffee Jakarta pada 15 - 17 Mei 2025, Capacity Building pengembangan UMKM komoditas kopi dan kakao di Jogjakarta 1-2 Juli, Accel Class pada 9 -10 Juli di Kota Jayapura yang merupakan kerjasama BI Papua dengan SCAI dan Komunitas Kopi Numbay, Tiba tiba Cupping vol.5 pada 9 Agustus.
Lalu pada 24 Agustus - 1 September akan digelar Papua Coffee Week bekerjasama dengan 4 UMKM yaitu Teras Sehati, Tana Papua, Blessed Coffe dan Kopi Indonesia Sentani dan juga berkolaborasi dengan Kopikalyan Jepang. Para pengunjung akan disuguhi sajian kopi papua yang berasal dari dataran tinggi (arabica) dan dataran rendah (robusta).
Mini feskop pada 24 Agustus di In View 24 Dok II Jayapura, Sewindu Feskop "Tempo Doeloe" pada awal september di halaman kantor BI Papua serta Pelatihan Penyajian Kopi untuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Biak pada 21 - 22 Agustus.
Sementara untuk puncak acara akan digelar pada 20 -22 September di Ex. Terminal PTC Entrop Kota Jayapura. Ada Showcasing yang diikuti 45 UMKM binaan dan mitra BI Papua, Talk show pengembangan UMKM dan Industri kopi, Kompetisi Kopi, dan Festival musik.
Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman mengatakan, Festival Kopi Papua merupakan Regional High Level Event KPw BI Provinsi Papua ke-8, yang telah diinisiasi sejak tahun 2018.
Sebagai bentuk dukungan penyelenggaraan, berbagai kegiatan flagship Bank Indonesia antara lain; Karya Kreatif Indonesia 2025, Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2025, QRIS Jelajah Indonesia, dan Cinta Bangga Paham Rupiah.
"Festival Kopi Papua merupakan platform terintegrasi hulu-hilir, sebagai upaya pengembangan industri kopi Papua yang merupakan salah satu komoditas pendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah Papua," kata Faturachman dalam acara Bincang Bincang Media di Ibiza Cafe Jayapura, Rabu (19/08/2025) lalu.
Hadir dalam acara bincang bincang media Deputi Kepala Perwakilan BI Papua, David Sipahutar, Sasongko Agung Nugroho, Kepala Tim Implementasi KEKDA BI Papua, dan Rama Kharismawan Purnama P. selaku Kepala Tim Implementasi Kebijakan dan Pengawasan SP PUR BI Papua.
Feskop merupakan strategi pengembangan kopi secara end-to-end, yang ditujukan agar kopi Papua mampu menembus pasar global melalui dukungan peningkatan produktivitas dan kualitas yang ditunjang antara lain melalui riset, penerapan Good Agricultural Practices (GAP), SDM yang kompeten, market intelligence yang kuat, dan dukungan pembiayaan.
Adapun tujuan festival kopi:
1. Meningkatkan kepada publik brand awareness kopi Papua
2. Memperluas akses pasar, meningkatkan kompetensi pelaku UMKM, dan kualitas kopi Papua
3. Mengakselerasi ekonomi dan keuangan digital melalui penggunaan QRIS selama penyelenggaraan kegiatan
Sasongko Agung Nugroho, Kepala Tim Implementasi KEKDA BI Papua menambahkan, pelaksanaan FESKOP 2025 dari tahun ke tahun terus menghadirkan inovasi, terutama dari sisi penyelenggaraan acara.
"Hal ini dilakukan untuk mendorong penguatan UMKM wilayah Papua khususnya kopi agar mampu meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya, serta semakin berdaya saing," katanya.
Adapun target outcome feskop 2025, untuk nilai penjualan expo sebesar Rp1,2 miliar, on going business matching World Of Coffee 2025 Rp1.560.000.000, Karya Kreatif 2025 Rp260.000.000, target pengunjung 33.000 orang, jumlah volume transaksi QRIS 12.000 transaksi dan total nominall transaksi QRIS Rp800.000.000 orang.**