Dua Kubu Massa Pendukung Paslon 01 dan 02 Berdemo di Kantor KPU, Tuntutan Saling Bertolak Belakang

Aksi unjuk rasa relawan paslon 01 dan 02 di depan kantor KPU Papua, Selasa (19/08/2025)/istimewa

JAYAPURA, wartaplus.com - Ribuan orang dari dua kubu pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua nomor urut 1 Benhur Tomi Mano - Constan Karma (BTM - CK) dan nomor urut 2, Matius Fakhiri - Aryoko Rumaropen (MARIYO) melakukan aksi demo di kantor KPU Papua, Selasa (19/08/2025) siang. Masing masing kubu, menyampaikan aspirasi yang saling bertolak belakang.

Relawan paslon BTM- CK menuntut KPU Provinsi Papua melakukan revisi rekapitulasi C hasil di tingkat PPD dan KPU di 9 Kabupaten/Kota yang telah melaksanakan Pemungutaan Suara Ulang (PSU) Pilgub Papua pada 6 Agustus 2025 lalu.
Sementara relawan paslon MARIYO minta KPU provinsi segera menetapkan pleno rekapitulasi penghitungan suara hasil PSU Pilgub Papua.

Aksi demo ini digelar dengan pengawalan ketat aparat keamanan, meski sempat terjadi ketegangan (aksi saling dorong) antara massa pendukung dengan aparat keamanan, namun penyampaian aspirasi bisa berjalan dengan aman dan tertib.

Relawan Paslon 01 berunjuk rasa  sebagai bentuk protes terhadap penetapan hasil pleno rekapitulasi keputusan KPU Kabupaten  Biak Numfor, KPU Kabupaten Keerom, KPU Kabupaten Kepulauan Yapen dan KPU Kabupaten Supiori

Koordinator aksi, Yulianus Dwaa dalam orasinya meminta KPU Provinsi Papua dan Bawaslu Papua, segera koreksi terhadap pleno rekapitulasi tingkat PPD distrik maupun tingkat KPU Kabupaten karena tidak sesuai dengan form C hasil rekapitulasi.

"KPU provinsi Papua jangan meninggalkan persoalan ini lalu bahwa ke MK.  tetapi KPU menyelesaikan dengan Bawaslu, Karena Bawaslu punya kewenangan untuk merekomendasi dikualifikasi terhadap calon yang dianggap bermasalah," serunya.

Relawan BTM - CK juga mendesak KPU Papua mengambil alih KPUD Biak Numfor, Keerom, Kepulauan Yapen, dan  Supiori yang secara nyata telah melakukan kejahatan demokrasi dan mencederai kedaulatan rakyat.

Bertolak belakang dengan aspirasi relawan BTM-CK, relawan/simpatisan paslon MARIYO justru menuntut KPU segera menggelar pleno penetapan rekapitulasi hasil PSU Pilkada Gubernur Papua.

Massa juga menyoroti hasil rekapitulasi suara Kabupaten Biak Numfor yang masih ditahan (hingga selasa siang,red), dan juga mengingatkan Bawaslu agar bersikap netral dan tidak memecah belah rakyat Papua.

"Kemenangan MARIYO sudah jelas, jadi Bawaslu jangan jadi mafia yang membenturkan kami anak Papua," seru Izak Giay, salah satu Koordinator Lapangan.

Seruan yang sama juga disampaikan Frangklin mewakili Koalisi Lapago di Jayapura. "Kami tidak datang untuk anarkis, kami hanya mengawal kemenangan rakyat Papua," serunya.**