JAYAPURA,- Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Kamal mengungkapkan bahwa dari hasil otopsi yang dilakukan Bidang Dokter Kesehatan (Biddokes) Rumah Sakit Bhayangkara, Bripka Shinton Kbarek meninggal karena mengalami luka tembak pada paha sebelah kanan.
"Almarhum Bripka Shinton Kbarek tertembak pada paha sebelah kanan, kemudian dengan kondisi fisik yang melemah dan arus sungai yang deras sudah barang tentu menyebabkan yang bersangkutan tidak dapat bertahan atau tidak dapat berenang ke pinggir untuk menyelamatkan diri," kata Ahmad Kamal kepada wartawan di Rumah Sakit Bhayangkara, Rabu (4/7) siang.
"Selain itu, dengan luka tembak yang dialami mengakibatkan konsentrasi semakin menurun, sehingga tidak bisa bertahan ataupun berupaya menyelamatkan diri," tambahnya.
Sementara untuk almarhum Ipda Yesaya Nusi, Kamal menyampaikan bahwa masih menunggu hasil otopsi untuk memastikan luka yang dialami oleh Ipda Yesaya Nusi.
" Untuk almarhum Yesaya Nusi kita belum bisa memastikan penyebab meninggal karena masih menunggu hasil otopsi," bebernya.
Untuk diketahui bahwa dua anggota Polres Puncak Jaya masing-masing Bripka Shinton Kbarek dan Ipda Yesaya Nusi ditemukan meninggal usai diserang oleh Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) pada tanggal 27 Juni lalu saat melaksanakan pengamanan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua di Distrik Torere, Kabupaten Puncak Jaya Papua. *