JAYAPURA,- Suasana haru menyelimuti upacara pemakaman jenazah Bripka Anumerta Shinton Kbarek saat pelepesan jenazah menuju tempat peristirahatan terakhirnya di pemakaman Abepantai, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Selasa (3/7) siang.
Kapolda Papua Irjen Pol. Boy Rafli Amar memimpin langsung upacara pemakaman itu. Peristiwa penembakan yang menewaskan Shinton saat mengawal serpras logistik di Kabupaten Puncak Jaya ini dikecam oleh pihak keluarga Bripka Anumerta Sinton Richard Obet Kbarek.
"Peristiwa ini bukan berkenan dari Tuhan, tapi ini adalah perbuatan manusia-manusia yang tak bertanggung jawab dan tak beradab," kecam Yohanes Kbarek perwakilan keluarga korban pada saat upacara pelepasam jenazah di rumah duka, Jalan Kampung Biak, Abepantai.
Pihak keluarga juga mengharapkan aksi tersebut tak terulang dan pemerintah serta Kepolisian Daerah Papua dapat memperhatikan dan memberi jaminan kepada anak, istri korban yang ditinggalkan.
Sementara itu Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar dalam sambutannya mengucapkan turut berduka cita dan mengharapkan keluarga diberikan ketabahan.
"Upacara kebesaran ini dilakukan atas penghormatan dan penghargaan negara terhadap jasa-jasa selama hidupnya. Dengan kepergianya kita semua kehilangan seorang anggota Polri terbaik yang selalu memegang teguh prinsip perjuangan, disiplin dan setia kepada NKRI. Dapat kita lihat dalam bertugas beliau menggunakan seragam lengkap dan perlu dicontoh oleh semua prajurit Polri," tutur Kapolda.
Bripka Anumerta Shinton Kbarek meninggalkan seorang istri dan 6 orang anak serta keluarga besar Kbarek.
Shinton bersama delapan anggota polisi lainnya bersama Kepala Distrik Torere ditembaki ketika hendak menepi di tepian sungai dengan menggunakan speedboat. Kelompok KKB menembaki mereka dengan modus menawarkan sayuran melalui warga sipil.
Dalam insiden itu, Shinton dan Ipda Jesayas Nusi kena tembak dan sempat dikabarkan hilang. Sementara tujuh anggota lainnya berhasil selamat setelah melompat ke dalam sungai dan diselamatkan oleh warga yang melintas.
Salah satu korban yang selamat dalam peristiwa itu, Briptu Petrus Imbiri ketika diwawancarai menerangkan, ia bersama korban tiba-tiba diberondong peluru ketika hendak menepi di tepian sungai atas permintaan kepala Distrik Torere yang juga tewas tertembak.
“Saya selamat setelah melompat ke dalam sungai dan menyelam sejauh 30 meter dari lokasi penembakan dan sejak itu tidak melihat bang Sinton Kbarek bersama komandan Ipda Jesayas H Nussi,” terangnya.
Diketahui, Shinton ditemukan pada Minggu (1/7) siang dalam keadaan meninggal dunia. Sementara Ipda Jesayas Nusi ditemukan pada Rabu (4/7) sekitar pukul 10.00 WIT. *