JAYAPURA,- Selama kurun 10 tahun terhitung sejak 2008 sampai dengan 2018, sedikitnya 30 anggota kepolisian dan 78 warga sipil tewas di tangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
Hal itu diungkapkan Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar dalam refleksi semester I Tahun 2018 di Mapolda Papua, Selasa (3/7) sore. Kata Boy, selain menewaskan 30 anggota Polri, 57 orang lainnya cedera, sedikitnya ada 78 warga sipil yang tewas dan 117 orang cedera.
"Anggota polri yang tewas akibat KKSB itu termasuk dua anggota Polres Puncak Jaya yang ditembak saat melaksanakan pengamanan Pilkada Gubernur di Distrik Torere," kata Irjen Boy Rafli yang didampingi Wakapolda Papua Brigjen Pol Jacobus Marsuki, dan Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal.
Ia menerangkan, anggota Polri yang tewas akibat ulah KKB paling banyak terjadi di kawasan pegunungan seperti Puncak Jaya, Puncak dan Mimika.
"Insiden penembakan terhadap anggota Polri paling banyak terjadi di kawasan pegunungan," kata Boy Rafli seraya menambahkan gangguan keamanan yang dilakukan KKB masih menjadi momok bangsa sehingga akan tetap menjadi perhatian serius aparat keamanan.
"Ke depan kami tetap berupaya menangani kelompok KKSB sesuai prosedur yang berlaku. Polisi tidak mungkin melakukan penembakan tanpa SOP hingga menghilangkan nyawa orang," sambungnya. *