Bertentangan dengan Firman Tuhan, Tokoh Agama Minta KKB Hentikan Kekerasan di Tanah Papua

Tokoh Agama Papua,Pdt. Yonas Wenda/istimewa

JAYAPURA, wartaplus.com - Pendeta Yones Wenda, salah satu Tokoh Agama di Tanah Papua menyerukan kepada seluruh masyarakat Papua untuk tetap menjaga kedamaian di bumi cenderawasih.

Seruan ini juga ditujukan kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang hingga saat ini masih terus melakukan aksi kekerasan terhadap masyarakat sipil dan juga aparat keamanan TNI Polri.

"Selaku Tokoh Agama di tanah Papua saya memohon kepada Kelompok Kriminal Bersenjata yang selalu menciptakan konflik baik di Intan Jaya, Puncak, Puncak Jaya, Jayawijaya, Pegununan Bintang, Yahukimo, Nduga dan Yalimo untuk menghentikan aksi kekerasan yang dilakukan. Sangat memprihatinkan karena akibat konflik ini, masyarakat yang tidak tau apa apa harus menjadi korban," serunya di Jayapura, Minggu (22/06/2025).

Pendeta Yonas berpesan sebagaimana firman Tuhan didalam alkitab Keluaran 20:13 "Jangan Membunuh".

"Karena membunuh, merusak salah satu ciptaan Allah,  Tuhan tidak senang dan ini juga melanggar sepuluh perintah Allah dalam alkitab. Oleha karena itu saya mohon kepada KKB agar menghentikan aksi kekerasan," pintanya lagi.

Imbauan ini disampaikan Pendeta Yonas mewakili Tokoh Agama agar tanah Papua ini bisa aman, terjaga karena tanah Papua ini adalah tanah yang diberkati Tuhan.

Jaga Kedamaian PSU

Pendeta Yonas juga mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya di Provinsi Papua agar tetap menjaga situasi kamtibmas tetap aman kondusif jelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Gubernur Papua yang akan digelar pada 06 Agustus 2025 mendatang.

"Saya juga berpesan kepada seluruh masyarakat provinsi Papua, beberapa minggu lagi kita masuk PSU untuk itu marilah kita sukseskan pilkada gubernur, supaya gubernur terpilih yang naik akan membangun papua," ajaknya.

"Jangan ciptakan konflik, tapi mari kita jaga kamtimbas supaya pemilu berjalan aman baik dan lancar, supaya pemimpin yang terpilih bisa membangun tanah kita tanah tabi - saireri dengan baik ke depan," imbaunya.**