Kriminal

Komnas HAM: Penembakan Anggota TNI Yahukimo Tindakan Brutal

Ilustastrasi wartaplus

DEKAI,wartaplus.com - Penembakan satu prajurit TNI Kodim 1715/Yahukimo atas nama Serka Segar Mulyana gugur ditembak Kelompok Organisasi Papua Merdeka di Jembatan Kali Biru, Serada, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo pada Senin (16/6/2025) sangat disesalkan. dikatakan Kepala Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey kepada wartaplus.com, Senin (16/6/2025) malam.

"Ini rangkaian tindakan kriminal dan bila dilakukan oleh kelompok sipil bersenjata ini menandakan kelompok sipil tidak punya komitmen untuk mendorong dialog. Ini tindakan brutal apalagi di tengah kota. Dan tentu akan menimbulkan rasa ketakutan warga, dan ini menjustifikasi kehadiran aparat keamanan untuk melakukan pengejaran dan penegakan hukum,"ujarnya.

Dikatakan, sebaiknya cara-cara kekerasan itu harus dihentikan kelompok sipil bersenjata. "Saya selalu mengatakan banyaknya kekerasan yang menelan banyak korban jiwa berjatuhan tidak akan menjadi solusi untuk menyelesaikan konflik. Itu semua dikategorikan tindakan kriminal dan penyelesaiannya penegakan hukum,"kata Ramandey.

Dan untuk mengatasi ini tentu negara hadir untuk penegakan hukum. "Ya itu kepolisian yang diback up TNI, jadi pemahaman ini hatus dimengerti bahwa kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah. Silahkan  gerakan sipil bersenjata bisa lihat diberbagai negara soal ini dan pastinya yang menjadi korban adalah masyarakat sipil,"tandas Ramandey.

Masyarakat sipil itu siapa tentu masyarakat pribumi. "Ini harus menjadi perhatian dan pemahaman kelompok sipil bersenjata. Saya ingatakan kepada kelompok sipil bersenjata untuk tidak brutal, sporadis melakukan rangkaian kejahatan. Karena akan mengakibatkan teror ditengah masyarakat,"ujarnya.*