Diduga Ada Premanisme di SMK Kehutanan Manokwari, Pelajar Diikat Lalu Dihajar

3 orang murid tampak diikat ditiang/Istimewa

MANOKWARI, wartaplus.com - 9 oknum alumni dan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kehutanan Manokwari diduga melakukan tindak kekerasan terhadap pelajar SMK tersebut. Yan Cristian Warinussy, S.H, kuasa hukum dari korban "Premanisme" SMK Kehutanan Manokwari, Frengki Besalliel Rumawak (16) mendesak Kapolresta Manokwari Kombes Polisi RB.Simangunsong dan jajarannya untuk segera menangkap 9 (sembilan) oknum alumni dan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kehutanan Manokwari.

"Mereka diduga keras telah melakukan tindak pidana pengeroyokan dan pembinaan di luar proses hukum terhadap klien saya dan 2 (dua) rekannya pada hari Senin (10/3) selama lebih kurang 5 (lima) jam di halaman sekolah yang berada di bawah tanggung jawab Kementerian Kehutanan Republik Indonesia tersebut,"tandasnya, Sabtu (15/3/2025).

Diungkapkan, klien saya dan kedua temannya diikat tangannya ke belakang tiang kayu. Kemudian secara bergantian mereka dipukul pada bagian wajah, sekujur tubuh, serta sempat disetrum oleh ke-9 (sembilan) orang pelaku yaitu  HM Hengky Miokbun, US, D, MM, ADhmad Dani, Sorgi, SLM, dan AM.

"Perlakuan tersebut dialami klien saya Frengki Besalliel Rumawak bersama kedua rekannya yang bernama Imanuel Makbon dan Rifky Rumbekwan. Menurut keterangan klien saya, hal ini sudah berulang kali dilakukan oleh ke-9 oknum pelaku tersebut. Sumber lain dari orang tua siswa SMK Kehutanan Manokwari menyebut bahwa 4 (empat) orang diantara ke-9 orang oknum pelaku tersebut sudah berstatus alumni yang direkrut sebagai tenaga pengamanan siswa yang seringkali mengkonsumsi minuman beralkohol serta selalu menganiaya anak siswa sekolah tersebut. Herannya hal ini tidak pernah "dikontrol" oleh pihak menejemen sekolah, termasuk pimpinan sekolahnya.

"Sepertinya ada pembiaran, walaupun tidak ada aturan sekolah yang membolehkan adanya praktek premanisme dan tindakan pembinaan di luar proses hukum seperti demikian. Aparat kepolisian harus segera menangkap para oknum pelaku tersebut,"ujarnya.*