
PUNCAK JAYA,wartaplus.com – Bentrok antar pendukung calon bupati dan wakil bupati yang terjadi selama dua hari di Puncak Jaya menyebabkan sedikitnya 5 orang tewas, 117 orang terluka dan puluhan rumah dibakar.
Pada bentrok pertama Senin (3/3/2025) empat orang dilaporkan meninggal dunia, 67 orang terluka, 28 rumah dan 1 sekolah dibakar. Sementara pada bentrok kedua hari Rabu (5/3/2025) terdapat satu orang meninggal, 50 orang terluka dan dua rumah dibakar.
Untuk menghentikan aksi saling serang ini, ratusan personil gabungan TNI-Polri turun ke lokasi dan memberikan himbauan agar kedua kelompok berhenti saling serang. Bahkan aparat harus mengambil tindakan tegas dengan menembakan gas air mata untuk membubarkan kedua kelompok massa yang terlibat bentrok.
Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara, meminta kedua pasangan calon dan tim sukses untuk kembali ke Puncak Jaya dan meminta massa pendukungnya untuk berhenti saling serang, pasalnya korban jiwa akan terus bertambah jika bentrok terus berlanjut.
“Bentrok ini ulah bagian dari tim sukses yang tidak disini untuk melerai kedua kelompok yang terlibat saling serang. Untuk itu kalian tim sukses segera datang kesini untuk menetralisir massa yang terlibat saling serang,” tegasnya.
Senada dengan itu, Dandim 1714/Puncak Jaya, Letkol Inf Irawan Setya Kusuma juga meminta para kepala dinas untuk turun ke lokasi guna membantu menghentikan aksi saling serang serta mengurus para pengungsi yang ada di Kodim dan Polres Puncak Jaya.
“Mana kepala-kepala dinas ini? Dimana kalian? Ada pengungsi ribuan orang di Kodim dan Polres, mana tanggung jawab kalian? Kalian enak-enak diluar daerah, sementara masyarakat kalian perang terus tidak berhenti,” ujarnya.
“Kepada Pak Yuni Wonda dan Miren Kogoya juga segera turun tangani massa ini supaya berhenti saling serang, jangan korbankan masyarakat,” pintanya. *