Dua Pendaki Wanita Meninggal Dunia di Puncak Cartenz Papua

Kedua pendaki Lilly Wijayanti (59 thn) dan Elsa Laksono (60 thn)/dok.Humas Polda Papua

TIMIKA, wartaplus.com – Dua pendaki wanita yang tengah melakukan pendakian bersama timnya di Puncak Cartenz Papua meninggal dunia pada Sabtu  (01/03/2025) akibat mengalami hipotermia, setelah terjebak badai salju.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom. saat dikonfirmasi Minggu (02/03/2025) membenarkan insiden tersebut.

Ia menerangkan, kedua korban bernama Lilly Wijayanti (59 thn) dan Elsa Laksono (60 thn).

Kejadian tragis yang menimpa dua pendaki veteran ini, diduga kuat diakibatkan Acute Mountain Sickness (AMS), sebuah kondisi yang seringkali menghantui para pendaki di ketinggian ekstrem.

Kabid Humas Polda Papua menjelaskan tentang kronologi awal kejadian, bermula pada Rabu, 26 Februari 2024, para pendaki yang berjumlah 10 orang terbang dari bandara Timika menuju base camp Yellow Valley dengan mengunakan Helikopter Milik PT. Komala Indonesia jenis AS 350 B3 ( PK - KIE ).

Pada Jumat, 28 Februari, pendakian ke puncak Cartenz Pyramid dimulai. Puncak Cartenz atau gunung Puncak Jaya masuk dalam kawasan Taman Nasional Lorentz. Ini merupakan gunung tertinggi di Indonesia, dan menjadi salah satu dari 7 puncak gunung tertinggi di dunia (7 Summits) dengan ketinggian 4.884 mdpl.

“Tepat pada hari jumat, para pendaki melakukan penyeberangan di jembatan tyrollean. Informasi dari pendaki Octries Ruslan dan Abdullah yang sudah berhasil turun menyampaikan bahwa, semua sudah di summit/puncak cartenz. Namun ada dua pendaki, bernama Indira dan Sahroni yang mengalami gejala AMS dan berada di area bawah puncak (teras besar). Sedangkan tim pendaki lainnya dan tour guide berada sebelum jembatan tyrollean,” jelas Benny.

Lanjut jelasnya, pendaki lainnya bernama Nurhuda lebih dulu tiba di Basecamp namun juga mengalami gejala hipotermia, dan langsung meminta bantuan ke tim di base camp.

"Karena radio off, dan Guide Yustinus Sondegau naik ke atas untuk membawa bantuan emergency (sleeping bag, fly sheet, air panas,radio)," terangnya.

Selanjutnya, seorang guide internasional asal Nepal, Dawa Gyalje Sherpa naik untuk membantu pertolongan, dan Pendaki Poxy menginformasikan bahwa Dawa telah menghubungi Basecamp, dan sudah bertemu serta sedang menangani salah satu dari ibu-ibu (kedua korban).

"Pendaki Dawa ini mencoba membantu kedua ibu-ibu yang berada di teras 2 dan mengalami gejala AMS. Namun kedua ibu ibu tersebut dikabarkan meninggal dunia," ungkapnya.

Sementara tiga pendaki lainnya, yang lebih dulu terkonfirmasi gejala AMS yaitu Egi, Indira dan Sahroni berhasil di evakuasi.

“Untuk ketiga pendaki yang mengalami AMS saat ini sudah dilakukan pergeseran ke Base Camp Yellow Valey, sedangkan untuk 2 Jenazah, Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti Poegiono masih dilakukan upaya evakuasi ke BaseCamp Yelow Valey,” jelasnya.

Langkah yang diambil PT. Tropic Cartenz Jaya, selaku sponsor resmi telah berkomunikasi dan bekerjasama dengan Kepolisian serta Basarnas Timika  untuk melakukan evakuasi korban meninggal dunia, menggunakan helikopter Komala dan Intan Angkasa dari Timika menuju Yellow Valey dan kembali Timika pada tanggal 2 Maret 2025.**