Dari Tugas ke Kebersamaan: Momen Akrab Polisi dan Anak Papua di Mimika

Wakasatgas Humas Operasi Damai Cartenz -2025,Kompol Yusuf Tauziri, S.I.K. , Kompol Yusuf Tauziri, S.I.K sedang duduk menikmati makan bersama seorang anak Papua/Istimewa

MIMIKA,wartaplus.com - Malam mulai merayap di Mimika, Papua Tengah. Lampu-lampu menerangi sudut kota, menciptakan suasana yang hangat di tengah dinginnya udara. Di sebuah meja sederhana, Wakasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025, Kompol Yusuf Tauziri, S.I.K., duduk menikmati makan malamnya. Namun, yang membuat pemandangan ini istimewa bukanlah hidangan di depannya, melainkan seorang bocah kecil yang dengan polosnya menghampiri.  

Wajah bocah itu ceria, penuh rasa ingin tahu. Dengan langkah percaya diri, ia mendekat dan melontarkan pertanyaan jenaka yang langsung disambut tawa Kompol Yusuf. Bukan sekadar menjawab, perwira menengah ini lantas berbagi cerita, menjelaskan sesuatu dengan bahasa sederhana, sembari sesekali tertawa bersama bocah yang tampak antusias.  

Tak ada sekat di antara mereka. Momen ini bukan sekadar pertemuan biasa, melainkan simbol kehangatan dan pendekatan humanis yang terus dikedepankan dalam Operasi Damai Cartenz-2025.  

"Kedekatan dengan anak-anak Papua adalah bagian dari upaya kami untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan penuh kebersamaan. Kami ingin mereka merasakan bahwa kehadiran kami membawa rasa aman, bukan ketakutan," ujar Kompol Yusuf, matanya berbinar penuh ketulusan.  

Di tempat terpisah, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025, Kombes Polisi Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., menegaskan bahwa interaksi kecil seperti ini punya dampak besar. Bagi mereka, kehadiran aparat di Papua bukan sekadar menjaga keamanan, tetapi juga membangun hubungan yang lebih dekat dengan masyarakat.  

"Dengan pendekatan yang lebih humanis, diharapkan kepercayaan dan kedamaian di Papua dapat terus terjalin dengan erat," katanya.  

Malam itu, tak ada batas antara seorang aparat dan seorang anak kecil. Hanya tawa yang terdengar, hangat, penuh makna sebuah langkah kecil menuju Papua yang lebih damai.*