Jelang Putusan Sengketa Pilkada MK, Aparat Keamanan Intensifkan Patroli di Wilayah Puncak Jaya

Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara dan Dandim 1714/PJ Letkol Inf. Irawan Setya Kusuma melaksanakan patroli jalan kaki diseputaran kota Mulia/dok.Humas Polda Papua

JAYAPURA, wartaplus.com – Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan jelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK)  terkait sengketa Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya tahun 2024, aparat keamanan terus mengintensifkan kegiatan patroli dan razia sajam, khususnya di wilayah Mulia, ibukota Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah. Seperti kegiatan patroli jalan kaki yang dilaksanakan pada Jumat (21/02/2025).

Patroli dipimpin langsung Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara bersama Dandim 1714/PJ Letkol Inf. Irawan Setya Kusuma.
Dengan melibatkan ratusan aparat gabungan TNI-POLRI yang terdiri dari Polres Puncak Jaya, Kodim 1714/PJ, Satgas Yonif Raider 715/MTL, Satgas Yonif Raider 112/DJ dan Brimob Yon B Polda Papua BKO Puncak Jaya, para personel menyusuri jalan sepanjang Kota Baru yakni Mako Polres Puncak Jaya menuju Kota Lama Bandara Mulia.



Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara saat diwawancarai oleh awak media mengatakan kegiatan patroli jalan kaki dalam rangka cipta kondisi antisipasi dari pada putusan sidang MK pada senin, 24 Februari 2025 mendatang.

Lebih lanjut orang nomor satu di Kepolisian Resor Puncak Jaya ini juga mengatakan bahwa mudah-mudahan dalam putusan besok dan siapapun yang nantinya terpilih agar masyarakat bisa menerima.

“Kami juga terus memberikan himbauan-himbauan kepada masyarakat agar beraktivitas seperti biasa,” ujarnya.

“Semoga dengan pelaksanaan kegiatan patroli gabungan cipta kondisi ini, situasi di wilayah hukum Kabupaten Puncak Jaya tetap aman terkendal,” harapnya.

Sementara itu, Dandim 1714/PJ mengatakan bahwa pihaknya turut serta melaksanakan patroli jalan kaki, sekaligus mengimbau kepada seluruh masyarakat ataupun massa pendukung 01 dan 02 agar tetap menjaga keamanan, siapapun nantinya Bupati yang terpilih itu adalah pilihan Tuhan.

“Jangan ada lagi perang, bentrok ataupun aksi pembakaran dan merusak fasilitas, semoga Kabupaten Puncak Jaya selalu aman damai dan membangun dengan kasih,” pinta Dandim.

Seperti diketahui aksi saling serang antara dua kelompok massa pendukung calon nomor 1, Yuni Kogoya - Mus Kogoya dan paslon nomor 2, Miren Kogoya - Wendi Wonorengga, kembali terjadi pasca putusan dismissal MK pada 5 Februari lalu.
Dua orang dikabarkan meninggal dunia, belasan bangunan dibakar dan ribuan orang mengungsi akibat peristiwa ini.**