![](https://gambar.wartaplus.com/gbr_artikel/IMG-20250214-WA0004.jpg?650)
JAYAPURA, wartaplus.com – Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, kasus HIV/AIDS di Kota Jayapura, Papua menunjukkan tren peningkatan yang signifikan.
Ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, dr. Ni Nyoman Sri Antari, Kamis (13/02/2025).
Berdasarkan data terbaru, jumlah kasus HIV pada tahun 2022 tercatat sebanyak 450 kasus, meningkat menjadi 711 kasus pada 2023, dan melonjak menjadi 895 kasus pada 2024. Sementara itu, kasus AIDS juga mengalami fluktuasi, dengan angka 193 kasus pada 2022, menurun menjadi 79 kasus di 2023, tetapi kembali meningkat tajam menjadi 383 kasus pada 2024.
Menurut dr. Ni Nyoman Sri Antari, peningkatan ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya pencegahan HIV/AIDS, termasuk penggunaan alat pelindung saat berhubungan seksual dan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
"Kami terus melakukan edukasi dan deteksi dini untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS, terutama di kelompok rentan. Namun, kesadaran masyarakat masih menjadi tantangan utama," ujarnya.
Selain itu, program penanggulangan HIV juga dihadapkan pada tantangan dalam mendeteksi dan menangani kasus TB-HIV.
Data menunjukkan bahwa dari 233 pasien TB yang dites HIV pada 2024, sebanyak 106 orang dinyatakan positif.
Dalam upaya pengendalian, cakupan Program Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA) juga menjadi fokus utama.
Pada tahun 2024, sebanyak 977 ibu hamil menjalani tes HIV, dengan 110 di antaranya dinyatakan positif.
"Tes sifilis juga menunjukkan hasil yang mengkhawatirkan, dengan 114 ibu hamil terdeteksi positif sifilis,"sebutnya.
Dokter Nyoman menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat sangat penting untuk menekan angka kasus HIV/AIDS.
"Kami berharap ada dukungan lebih lanjut, baik dari segi kebijakan maupun keterlibatan komunitas, agar upaya pencegahan dan pengobatan dapat berjalan lebih efektif," tambahnya.
Pemerintah Kota Jayapura bersama dinas kesehatan setempat berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan kesehatan dan edukasi bagi masyarakat guna menekan penyebaran HIV/AIDS serta meningkatkan kualitas hidup para penderita.**