Kunjungi Warga Terdampak Konflik Puncak Jaya, Kapolda Papua Tengah Serahkan Bantuan Sembako

Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare menyerahkan bantuan sembako kepada perwakilan warga yang terdampak konflik pilkada/dok.Humas Polda Papua

MULIA, wartaplus.com - Kapolda Papua Tengah, Brigjen Pol Alfred Papare mengunjungi warga yang terdampak konflik Pilkada, yang saat ini masih mengamankan diri di sejumlah titik di Mulia, ibukota Kabupaten Puncak Jaya, Jumat (07/02/2025).

Kapolda Alfred didampingi Pj Bupati Puncak Jaya, Yopi Murib dan unsur Forkopimda setempat, dalam kunjungannya sekaligus memberikan bantuan sembako kepada warga.

Saat ini lebih dari 1.000 warga masih mengamankan diri di Mako Polres Puncak Jaya, Makodim 1714/PJ, Polsek Mulia dan Aula Gereja GIDI Jemaat Emaus.

Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol. Alfred Papare dalam keterangannya mengatakan, pasca kejadian aksi saling serang antar kedua massa pendukung paslon nomor 01 dan 02, pada 05 Februari 2025 lalu, banyak warga masyarakat yang langsung mengungsi untuk mencari perlindungan dan keamanan demi keselamatan mereka.

"Terpantau untuk para pengungsi yang didominasi oleh Ibu-ibu dan anak-anak ini baik Orang Asli Papua maupun Pendatang sejak kejadian kericuhan kemarin datang mengamankan diri dan keluarganya karena merasa takut akan situasi yang ada," ungkapnya.

Tak hanya menyapa warga, Kapolda juga memberikan semangat dan motivasi serta bantuan berupa sembako maupun snack kepada anak-anak, agar mereka tidak menjadi trauma dan dapat terbantu terutamanya terkait makanan dan akomodasi lainnya.

"Kami akan terus berupaya agar situasi di Kabupaten Puncak Jaya ini kembali kondusif dan warga masyarakat yang saat ini sedang mengungsi dapat kembali kerumah mereka masing-masing dan beraktivitas seperti biasanya,"tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, konflik kekerasan antara dua massa pendukung calon Bupati Wakil Bupati Puncak Jaya kembali pecah pasca putusan dismissal MK pada Rabu, 05 Februari 2025 lalu.

Dua kelompok massa pendukung paslon 01 Yuni Wonda - Mus Kogoya dan Paslon nomor urut 2, Miren Kogoya - Wendy Wonorengga terlibat aksi saling serang dengan menggunakan senjata tradisional dan juga alat tajam lainnya. Tidak hanya saling serang, massa juga membakar belasan rumah milik warga.

Sebanyak 132 orang dikabarkan terluka dalam insiden ini, satu diantaranya meninggal dunia, sedangkan 8 orang luka berat sehingga harus dievakuasi ke Jayapura.

KPU Puncak Jaya menetapkan pasangan Miren Kogoya - Wendi Wonorengga sebagai pasangan dengan raihan suara terbanyak sebagaimana hasil pleno rekapitulasi penghitungan suara dengan total 111.079 suara, sedangkan pasangan Yuni Wonda - Mus Kogoya raih 85.802 suara.**