Ini Tiga Prioritas Penyelesaian Masalah RSUD Jayapura

Penjabat Gubernur Soedarmo didampingi Asisten II, Noak Kapisa dan perwakilan managemen RS saat menggelar pertemuan dengan karyawan RSUD Jayapura, Selasa (26/6)/Istimewa

JAYAPURA, - Penjabat Gubernur Papua, Soedarmo melakukan pertemuan dengan jajaran manajemen serta pegawai Rumah sakit umum daerah (RSUD) Jayapura, di aula rumah sakit, Selasa (26/6) pagi.

Dalam pertemuan tersebut, Soedarmo didampingi Plt. Direktur RSUD Jayapura, Anggiat Situmorang, Asisten II Noak Kapisa beserta sejumlah pimpinan OPD terkait.

"Selama ini persoalan di rumah sakit tidak pernah terselesaikan. Saya tadi sudah dapat berbagai masukan dari para pegawai rumah sakit dan managemen. Jadi ada yang memang menjadi ranahnya rumah sakit dan ada juga yang jadi ranahnya pemprov papua," ungkap Soedarmo kepada pers usai pertemuan.

Dia menegaskan, semua permasalahan akan segera ditindaklanjuti. Baik yang menjadi ranahnya rumah sakit (Plt segera tindak lanjuti) dan ranah Provinsi dimana pihaknya akan segera melakukan pertemuan untuk bisa segrea membantu kebutuhan rumah sakit milik pemerintah daerah Papua tersebut.

Masalah Prioritas

Soedarmo membeberkan, setidaknya ada tiga poin masalah yang menjadi prioritas penyelesaian, antara lain:

Prioritas Pertama; terkait ketersediaan obat obatan. Menurut dia, hal ini tidak bisa ditunda.

"Harusnya sudah diperhitungkan (ketersediaan obat) selama setahun. Kalau rumah sakit lain malah selama lima tahun sudah buat persiapan obat yang dibutuhkan, ternyata di rumah sakit dok 2 tidak demikian. Pengadaan masih dilakukan secara parsial (per bagian) sehingga akhirnya sering terjadi kekurangan stok obat," beber Soedarmo. 

Menurut dia, kedepan ini tidak boleh terjadi, sebab sangatlah miris jika seorang pasien yang membutuhkan obat segera namun harus menunggu karena tidak adanya ketersediaan obat.

"Pengadaan obat harus dilakukan secara benar sesuai mekanisme. Sebab selama ini terlihat masing masing bagian seenaknya sendiri dalam menyediakan obat. Karena belum adanya sistem pengadaan obat secara online,"tukasnya.

"Yah kedepan sistem online ini juga harus menjadi prioritas," imbuhnya.

Prioritas kedua adalah, persoalan air dan kebersihan. Dijelaskan Soedarmo, air menjadi persoalan karena selama ini terjadi kebocoran pipa saluran air yang mennyebabkan pasokan air ke rumah sakit terhambat dan belum diperbaikan

"Makanya kita prioritas pengadaan air sumur sekaligus memperbaiki saluran yang umumnya sudah tua sehingga gampang terjadi kerusakan,"jelasnya.

Lalu masalah kebersihan termasuk perbaikan sarana dan prasarana di rumah sakit dimana ini perlu melibatkan provinsi.

Prioritas ketiga, masalah pengamanan. Diakui Soedarmo ada ketidakberesan dalam masalah pengaman di rumah sakit jayapura.

"Saya sudah minta pengamanan satpol pp yang sekarang bertugas untuk ditarik. Saya juga minta dengan pejabat yang baru (plt direktur) untuk membenahi pengamanan. Jadi rumah sakit bukan tempat ngumpulnya orang orang yang gak jelas tetapi supaya semuanya harus tertib," tegasnya.

Insentif Pegawai

Sementara itu disinggung masalah insentif pegawai honor yang sudah 6 bulan belum dibayarkan? Soedarmo menegaskan akan segera diupayakan penyelesaiannya.

"Gaji honor 6 bulan gak dibayarkan, kenapa bisa begitu? ini pengaturan pelayanan SOP tidak berjalan, tugas pokok di masing masing bidang gak jalan. Ini harus dibenahi juga. Paling gak minggu depan saya akan cek kembali temuan temuan yang dilaporkan hari ini,"pungkasnya.*