Gegara Charger Handphone, Oknum TNI AU Bakar Istri Hingga Tewas

Sang ibu Barbalina Felle tampak memegang foto sang anak Elis Agustina Yotha/ Andy

SENTANI,wartaplus.com - Tangis keluarga pecah ketika korban Elis Agustina Yotha dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Yobe Sentani pada Senin (16/12/2024) sore.

Elis Agustina Yotha tewas dengan sadis setelah dibakar oleh sang suami yang merupakan seorang prajurit TNI AU bernama Serka MM yang bertugas di Lanud Silas Papare Jayapura.

Dari keterangan keluarga, kejadian ini terjadi pada Minggu (1/12/2024). Saat itu Serka MM menghubungi korban dan menanyakan carger handphone kepada sang istri dengan nada marah bahkan mengancam akan memukul korban ketika pulang ke rumah.

“Saat pelaku menghubungi anak saya (korban), kami sedang bersama-sama. Pelaku menanyakan cash hpnya, jadi anak saya jawab cari dulu karena anak-anak main dan mungkin salah simpan. Tapi pelaku justru mengancam akan memukul korban saat pulang ke rumah,” kata Ibu Korban, Barbalina Felle ketika ditemui wartawan di rumahnya pada Selasa (17/12/2024).

Beberapa menit kemudian setelah korban pulang ke rumah, ia kemudian di hubungi oleh tetangga korban bahwa anaknya mengalami musibah kebakaran dan sudah dievakuasi ke RS Yowari.

“Beberapa menit kemudian setelah anak saya pulang, tetangganya menelpon saya, tapi karena saya masih jualan dan berada di pinggir jalan, jadi saya tidak dengar bunyi hp. Baru di panggilan kesebelas baru saya jawab dan tetangganya sampaikan bahwa anak saya terbakar dan sudah dibawa ke RS Yowari, jadi saya langsung menyimpan dan menuju ke rumah sakit,” jelasnya.

Saat sampai di rumah sakit, ia syok karena hampir seluruh badan anaknya terbakar. Bahkan lebih syok ketika mengetahui bahwa anaknya dibakar hidup-hidup oleh sang suami Serka MM.

“Saat tiba di rumah sakit saya syok karena badan anak saya terbakar hampir 90 persen. Kami baru tau kalau anak saya dibakar dari cucu saya (anakn korban) yang baru berumur 5 tahun bahwa mamanya dibakar oleh bapanya. Jadi anak korban ini jadi saksi yang melihat langsung kejadian ini,” ungkapnya dengan tangis haru.

Lanjut Barbalina, kurang lebih dua pecan menjalani perawatan medis di RS Yowari, korban akhirnya meninggal dunia pada Minggu sore sekitar pukul 17.00 WIT.

“Sudah dua minggu anak saya dirawat di RS Yowari dan sudah menjalani operasi sekitar 3 kali. Tapi pada tanggal 14 itu anak kami dipindahkan dari ruang  ICU ke ruang rawat inap bedah RSUD Yowari. Namun kemudian ia meninggal pada hari Minggu sore,” bebernya.

Atas kasus ini, Barbalina meminta kepada TNI Angkatan Udara untuk memecat Serka MM dari institusi dan memproses hukum sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Permintaan kami keluarga adalah, pecat dia dan berhentikan dari institusi TNI AU. Dia tidak layak menjadi abdi negara,” tegas Barbalina.

Sementara itu, dalam siaran pers yang dikeluarkan, Komandan Lanud Silas Papare, Marsma TNI Mokh Mukhson menyampaikan turut berduka atas insiden ini dan menyampaikan akan menindak pelaku sesuai aturan yang berlaku.

“Pihak Lanud Silas Papare telah mengambil tindakan kepada Serka MM dengan mengamankan yang bersangkutan di Satpomau Lanud SPR hingga saat ini, untuk menjalani proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku,” ujarnya. (**)