SUPIORI, wartaplus.com - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Papua nomor urut 2, Matius Fakhiri - Aryoko Rumaropen melanjutkan tur kampanye terbatas di wilayah adat Saireri, dengan menyambangi masyarakat Kampung Sorendiweri, Kabupaten Supiori, Senin (29/10/2024).
Di hadapan ratusan masyarakat pendukung, Mari-Yo memaparkan visi misi "Transformasi Papua Baru yang Maju dan Harmonis" dengan tagline Papua Cerah (Cerdas, Sejahtera dan Harmonis).
Sebagai mantan Kapolda Papua yang sukses membawa ribuan anak asli Papua menjadi anggota Polri, Cagub Fakhiri dalam kampanyenya juga menjanjikan akan merekrut sebanyak mungkin anak asli Papua untuk menjadi Aparatur Sipil Negara atau Pegawai Negeri Sipil (ASN/PNS).
Bahkan Fakhiri punya kerinduan agar setiap Distrik dan Kampung di Provinsi, punya perwakilan menjadi seorang ASN dan juga anggota Polri.
"Selama saya jadi Kapolda Papua, suda ada sekitar 6 ribu anak asli Papua yang lolos Bintara Polri. Saya punya kerinduan di tahun 2025, setiap Distrik ada lalu di tahun 2027 juga ada perwakilan dari setiap kampung. Memang itu butuh proses, namun saya sudah menitip pesan ke Kapolda pengganti untuk meneruskan apa yang sudah saya buat untuk anak anak generasi muda Papua, walaupun memang kemarin, itu tidak semua bisa diakomodir," ujarnya.
Fakhiri yang hadir didampingi istri Ny.Eva Fakhiri meyakini, jika institusi Polri saja bisa merekrut ribuan anak asli Papua, maka tidak menutup kemungkinan perekrutan CPNS juga pasti bisa.
"Kalau yang susah (tes polri) bisa kita permudah, apalagi nanti kalau kami berdua jadi gubernur dan wakil gubernur, pastinya kita akan upayakan semaksimal mungkin agar kuota untuk orang asli Papua lebih banyak," tegasnya.
"Jadi Polisi saja tidak perlu pintar, yang penting mereka mau bertugas di Kampung. Apalagi ASN/PNS mereka tidak pegang senjata. Kalau mau jadi ASN, maka pilihlah kami, kami tidak janji tapi Insya Allah kami buktikan," seru Fakhiri.
Meski begitu, Fakhiri juga akan memberikan kebebasan kepada anak anak Papua untuk meraih cita citanya. Jadi tidak mesti harus jadi polisi, tentara maupun pns.
Fakhiri juga kembali mengingatkan untuk menjaga keharmonisan, kedamaian di tanah Papua.
"Jadi sekarang bukan tempatnya lagi, kita sesama orang Papua saling mengusik. Sehingga ke depan jika Tuhan pakai kami, semua orang Papua bisa bekerja apa saja di tanah ini, selama itu pekerjaan yang baik. Mau jadi Kepala Dinas dimana saja boleh, di Papua Selatan kah, Papua Tengah boleh karena itu komitmen kita. Mudah mudahan Gubernur Wakil Gubernur yang terpilih di Provinsi lain di tanah Papua ini bisa sejalan dengan kami," tegasnya.
"Sesama orang Papua, mari kita jaga kebersamaan, karena itulah yang kita inginkan dan yang Tuhan mau. Kita boleh hidup sebagai warrga negara yang baik, semua suku bangsa boleh ada dan hidup di tanah ini. Sebagai pemimpin di Papua, mari kita sama sama memberikan affirmasi, perlindungan untuk orang asli papua karena itu wajib hukumnya. Kita juga harus memberi perlindungan kepada semua suku, agama di tanah Papua. Karena itulah yang kita ingin wujudkan yaitu Papua Tanah Damai," tutup Fakhiri.(TIM)