JAYAPURA, wartaplus.com - Hermes Felle, salah satu kader senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Jayapura menyatakan sikap mendukung pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Matius Fakhiri - Aryoko Rumaropen (Mari-Yo) dalam Pilkada Gubernur Papua 2024.
Pengalihan dukungan ini bukannya tanpa alasan, mengingat Hermes Felle selama dua periode (2014 -2019 dan 2019 - 2024) duduk di kursi DPRD Kabupaten Jayapura, bahkan menjadi Ketua Fraksi dari partai besutan Megawati Soekarno Putri itu. Sayangnya, di akhir masa purnabaktinya, justru ia dikucilkan.
Seperti diketahui, PDIP menjadi partai satu satunya pengusung pasangan Benhur Tomi Mano - Yermias Bisay (BTM-Yes) di Pilkada Gubernur Papua 2024. Sedangkan pasangan Mari-YO didukung koalisi gemuk ada 15 partai politik.
Kepada wartawan, Sabtu (19/10/2024), Hermes Felle membeberkan alasan harus mengalihkan dukungannya ke Mari-YO.
"Saya Hermes Felle sudah 26 tahun menjadi kader PDIP di Kabupaten Jayapura. Mulai dari Ketua Ranting tingkat Kampung Yahim, lalu Ketua DPC Kabupaten Jayapura sampai Ketua Fraksi PDIP di DPRD. Hingga saat ini saya sudah mau purnabakti dari anggota DPRD, saya tidak lagi difungsikan," ucapnya kecewa.
Kecewa
Hermes Felle sebenarnya menaruh harapan besar di masa jelang purnabaktinya sebagai legislator, PDIP bisa memberikannya posisi dalam kepengurusan partai baik tingkat DPC maupun DPD. Namun pada kenyataannya, ia tak satupun diberikan jabatan dalam kepengurusan.
"Itu yang membuat saya kecewa dan pastinya memilih jalur partai politik lainnya. Saya 2 periode di DPRD Kabupaten Jayapura hanya bisa dipercayakan sebatas Ketua Fraksi, tidak pernah saya dipromosikan sebagai Wakil Ketua I maupun Wakil Ketua II tidak pernah," ucapnya.
Sebagai senior partai PDIP Kabupaten Jayapura, Hermes Felle mengaku tidak pernah dikasih mandat, kepercayaan untuk menduduki jabatan strategis.
"Saya hanya bisa dikasih jabatan menduduki Ketua Fraksi. Padahal saya pernah ajukan tahun 2018. Saya pernah membuat pernyataan di grup fraksi PDIP, saya sampaikan seorang Hermes Felle hanya ditakdirkan di PDI Perjuangan hanya sebagai menempati jabatan Ketua Fraksi,"keluhnya.
Bahkan ia mempertanyakan apakah pengabdiannya selama puluhan tahun itu masih dianggap kurang oleh partai?
"Kalau masih kurang namanya manusia tentunya keterbatasan kemampuan," ucapnya.
Hermes juga mengaku pernah berjuang mati matian untuk membela ideologi partai, bahkan sampai pernah merasakan dinginnya ruang tahanan di Koramil Abepura.
Sayangnya, semua itu diabaikan dalam karir politiknya. Hermes bahkan mengaku merasa saat ini, ia telah dikucilkan oleh partai yang membesarkannya itu.
Alasan Dukung Mari-Yo
Hermes Felle yang akan segera mengakhiri masa tugasnya di DPRD Kabupaten Jayapura, mengaku telah mengambil sikap politik untuk mendukung pasangan Mari-YO.
"Karena saya bukan lagi pengurus partai PDIP, sehingga sudah sewajarnya saya memberikan sikap politik saya, dan ini telah saya pikirkan matang matang baik dan buruknya, bahwa ternyata saya harus keluar dari PDIP Perjuangan. Karena tidak ada gunanya lagi, jika saya mempertahankan eksistensi karir politik disini," ungkapnya.
Hermes mengaku mendukung Mari-Yo dengan setulus hati tanpa ada tendensi atau tekanan dari siapapun.
"Saat ini saya telah memberikan pernyataan sikap politik saya, untuk saya memilih orang yang pasti menang. Bukan orang yang mau mendulang kesalahan. Saya memberikan dengan hati tulus dan ikhlas untuk Mari-Yo," tegasnya.(rilis)