Konvoi Pilkada Damai Papua 2024, Mari-Yo Sapa Masyarakat Salam Dua Jari

Cagub Papua nomor urut 2, Matius Fakhiri menyapa masyarakat dengan salam 2 jari dari dalam mobil saat konvoi Kampanya pilkada damai/dok.Tim Mari-YO

JAYAPURA - Hujan baru saja reda ketika arak arakan puluhan kendaraan mulai bergerak dari kantor Gubernur Papua menuju Kantor KPU Papua di jalan Holtekamp Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, pada Rabu (26/09/2024) sekira pukul 4 sore.

Konvoi kendaraan khusus roda empat ini merupakan rangkaian kegiatan Deklarasi Kampanye Pilkada Damai Provinsi Papua tahun 2024 yang digelar oleh KPU Papua.

Tampak, dua pasangan calon Gubernur Wakil Gubernur Papua, nomor urut 1, Benhur Tomi Mano - Yermias Bisay (BTM-yes) dan pasangan nomor urut 2, Matius Derek Fakhiri - Aryoko Rumaropen (Mari -Yo) hadir dalam konvoi bersama partai pengusung dan massa pendukungnya masing masing.

Juga hadir Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong bersama pejabat Forkopimda Papua, yang kemudian melepas secara resmi kegiatan konvoi dengan didampingi Ketua KPU Papua, Steve Dumbon.

Rutenya melewati kawasan Dok V Jayapura, menuju pusat Kota Jayapura, lalu bergerak ke Argapura terus ke Hamadi Angkatan Laut hingga ke Kantor KPU.

Pasangan nomor urut 2, Matius Derek Fakhiri - Aryoko Rumaropen (Mari-Yo) terlihat mengenakan kemeja putih polos dibalut rompi berwarna coksu yang dibelakangnya bertuliskan Mari - Yo.

Diusung 15 parpol, membuat konvoi kendaraan Mari-Yo terlihat sangat panjang. Bahkan belasan kendaraan Jeep terbuka yang penuh warna warni bendera parpol,  juga turut serta dalam konvoi.

Dari informasi yang diterima redaksi, awalnya pasangan Mari-Yo akan menaiki mobil Jeep agar bisa langsung menyapa masyarakat. Sayangnya karena kondisi cuaca yang tidak memungkinan, sehingga mereka memilih untuk menaiki kendaraan pribadi masing masing.

Meski begitu, tidak menyurutkan semangat keduanya untuk menyapa masyarakat di sepanjang jalan yang dilalui.

Seperti ketika, Mari- Yo melewati jalan di pusat Kota Jayapura, tampak masyarakat begitu antusias merespon dengan membalas salam 2 jari.

Pun ketika melewati jalan Argapura, masyarakat refleks berteriak "Mari-Yo menang" sambil mengacungkan 2 jari.

Salah satu warga Jayapura, Korneles mengaku Pilkada kali ini menjatuhkan pilihan kepada pasangan nomor urut 2.

"Saya pilih mantan bapak Kapolda, bapak MDF. Karena terlihat orangnya baik, apalagi waktu jadi Kapolda, beliau bisa kasih masuk anak anak Papua banyak jadi Polisi. Itu berarti dia peduli sama masa depan kami anak anak Papua," ucapnya.

Warga lainnya, Sumiarsih mengaku akan pilih paslon nomor 2. "Orangnya baik, murah senyum, lucu juga. Baru beliau juga peduli sama kami pedagang, kemarin datang berkunjung lihat kami di pasar Hamadi," akunya.

Papua Cerah

Juru Bicara Mari-YO, Steve Mara menegaskan, Mari-Yo siap wujudkan harapan masyarakat Papua melalui visi Papua Cerah (Cerdas, Sejahtera, dan Harmoni).

Visi ini memiliki arti yang sangat besar bagi masyarakat Papua, pasalnya masyarakat Papua saat ini membutuhkan pemimpin yang dapat membawa perubahan Papua menjadi cerah.

Sejalan dengan Visi tersebut, Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen memiliki rekam jejak yang baik dalam mewujudkan Papua Cerah.

"Seperti selama menjabat sebagai Kapolda Papua, Matius Fakhiri telah melakukan banyak kebijkan afirmasi untuk mendorong masyarakat Papua menjadi Polisi," ungkap Steve.

Menurutnya, dengan catatan kerja baik yang dilakukan oleh Matius Fakhiri, ribuan anak muda Papua  semenjak tahun 2021 hingga tahun 2024 sudah mendapatkan pekerjaan tetap sebagai Polisi, dan ribuan lainnya akan menyusul hingga tahun 2028 nanti.

Disisi lain, Aryoko Rumaropen adalah mantan kepala BPSDM Provinsi Papua yang banyak mengadakan banyak program untuk menyekolahkan anak Papua di tingkat pendidikan tinggi, seperti mengirim anak muda Papua untuk sekolah keluar negeri, maupun didalam negeri.

"Konsep pembangunan sumber daya manusia Papua sudah dimilki oleh kedua pasangan ini, apalagi jika pasangan ini mendapatkan kepercayaan lebih untuk mengelola pemerintahan provinsi Papua, akan ada banyak lagi kebijakan yang dapat dilakukan untuk menolong  masyarakat Papua," kata Steve.(TIM)