Pj Gubernur Ribka Haluk Apresiasi Deklarasi Kampanye Damai Pilkada 2024 Papua Tengah

Pj Gubernur Papua Tengah, Dr.Ribka Haluk turut menandatangani Deklarasi Kampanye Pilkada Damai 2024 yang digelar KPU Papua Tengah/Humas Papua Tengah

NABIRE, wartaplus.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Tengah menggelar Deklarasi Kampanye Damai dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2024, di Taman Gizi Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, pada Selasa, (24/09/2024).

Deklarasi disambut meriah ratusan masyarakat Papua Tengah karena hadirnya keempat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Papua Tengah yang berkomitmen untuk menciptakan sejarah yang baik dalam pemilihan gubernur (Pilgub) pertamanya.

Keempat pasangan calon yaitu pasangan nomor urut 1, John Wempi Wetipo - Ausilius You, nomor urut 2 Natalis Tabuni - Titus Natkime, nomor urut 3 Meky Nawipa - Deinas Geley, dan nomor urut 4 Willem Wandik - Aloysius Giay.



Penjabat Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk S.Sos.,M.M menilai dalam proses pemilihan kepala daerah di Provinsi Papua Tengah saat ini masih dalam situasi yang sangat baik.

"Kami dari sisi pemerintahan menilai, tahapan pemilihan umum saat ini masih terus berproses dan masih dalam situasi yang sangat baik," ungkapnya kepada wartawan.

Pj Ribka menegaskan, pihaknya akan terus mengawal dan memfasilitasi agar segala tahapan dalam pemilihan gubernur Papua Tengah dapat berjalan dengan lancar, aman dan damai.

"Tugas dan tanggung jawab kami sebagai pemerintah adalah memfasilitasi dan akan terus mengawal segala proses dalam tahapan Pilkada yang mana ini menjadi sejarah Pilkada pertama dalam pemilihan gubernur di Provinsi Papua Tengah," jelasnya.



Mama Ribka mengimbau semua pihak dapat merayakan pesta demokrasi di Papua Tengah dengan damai dan mengutamakan profesionalisme serta tidak termakan atas informasi-informasi yang belum benar keberadaannya.

"Terdapat berbagai tantangan yang dihadapi terkait pelaksanaan pemilu dan pilkada 2024. Tantangan tersebut meliputi politik identitas, politik uang, ujaran kebencian, hoaks, netralitas ASN, potensi konflik antar pendukung pasangan calon, sengketa hasil Pemilu, serta situasi lainnya yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan pemilu dan pilkada serentak 2024. Untuk itu marilah kita bersama memberantas hal negatif tersebut agar pesta demokrasi ini dapat berjalan dengan damai," tutupnya.(adv)