Mengendalikan Inflasi Dengan Inovasi dan Sinergi

Foto Antara

JAYAPURA,wartaplus.com - Guna memastikan harga-harga tetap terjangkau oleh masyarakat Papua,  Bank Indonesia intens memperkuat sinergi,  koordinasi, dan kolaborasi dengan Pemerintah  serta pemangku lain, agar inflasi tetap rendah.

Bank Indonesia juga memiliki tanggung jawab  menjaga stabilitas ekonomi dan nilai rupiah,  salah satu kebijakan moneter yang ditempuh BI  yakni mengendalikan inflasi.

Sinergi yang kuat antara Pemerintah dan Bank  Indonesia, menurut Kepala Kantor Perwakilan  (KPw) Bank Indonesia (BI) Papua Faturachman,  dapat mempermudah dalam menerapkan  kebijakan dan program stabilisasi harga.  terutama kebutuhan pokok.  

Sinergi tersebut memang membuahkan hasil,  terbukti hingga kini Provinsi Papua tetap berada  pada lima besar inflasi terendah se-Indonesia.  Oleh karena itu, Bank Indonesia berkomitmen  melanjutkan kerja sama melakukan berbagai upaya stabilitas hargabarang dan jasa di Provinsi Tanah Papua relatif sama.

Berdasarkan laporan perkembangan inflasi  daerah hingga Juni 2024, Pemerintah bersama  Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID  bersama Gerakan Pangan Murah (GPM), telah  menggelar operasi pasar (0P) dan warung  pangan sebanyak 68 kali di wilayah Papua, di  antaranya 44 kali dilakukan oleh Provinsi  Papua, delapan kali di Papua Selatan, 14 kali di  Papua Tengah, dan dua di Papua Pegunungan.

Dalam penyelenggaraannya, Kpw Bl juga selalu  memberikan dukungan aktif melalui penyediaan  sarana dan prasarana kegiatan GPM dan OP di  wilayah Tanah Papua.  

Kepala Tim Perumusan Kebijakan Ekonomi dan  Keuangan Daerah atau Kekda Bank Indonesia  Provinsi Papua, Agni Alam Awirya, mengatakan  sebagai salah satu instrumen pengendalian  harga, salah satunya memang GPM, karená  kegiatan tersebut menghadirkan komoditas-  komoditas pokok dengan harga terjangkau.

Melalui operasi pasar tersebut, masyarakat bisa  memanfaatkan GPM ini untuk membeli barang  dengan harga stabil dan terjangkau. Sasaran utama bahwa harga di pasar mengikuti  yang ada GPM sehingga secara umum harga  komoditas pokok bisa kembali stabil bila  sebelumnya sempat terjadi kenaikan.

Seluruh program Gerakan Nasional  Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2024  dirumuskan dengan mengacu pada strategi  pada peta jalan pengendalian inflasi TPIP-TPID,  yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan  pasokan, ielancaran distribusi, dan komunikasi  efektif (4K).  

Sejauh ini perkembangan inflasi khususnya di  Provinsi Papua sangat terkendali, yakni sebesar  1,47 persen. Berdasarkan data inflasi tahunan  pada Juni 2024 menempati urutan ketiga  pada Juni 2024 menempati urutan ketiga  terendah se Indonesia.  

Jika kondisi perekonomian di Tanah Papua  terus stabil maka sasaran inflasi nasional 2,5  plus minus satu persen dapat tercapai pada  akhir tahun.  

"Dengan inflasi selalu terjaga maka akan  mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi  dengan kualitas (pertumbuhan) yang baik  sehingga perekonomian (Papua) semakin kuat,  yang didukung oleh sumber pertumbuhan  ekonomi baru,"kata Agni Alam Awirya.  Selain itu, dengan kondisi inflasi stabil rendah  maka daya beli masyarakat tetap terjaga  sehingga mampu menggerakkan roda  perekonomian lebih kencang di daerah.  

Kiat Menjaga Inflasi

Pemprov Papua menekankan untuk  menjaga inflasi  Pemprov Papua menekankan untuk  menjaga inflasi stabil rendah secara  berkelanjutan, ada beberapa cara yang  dilakukan oleh Pemprov Papua.

Pertama, aktif melakukan monitoring untuk  memastikan kabupaten/kota melakukan  pelaporan indeks perkembangan harga (PH)  secara rutin.  

Kedua, melakukan operasi pasar tradisional dan  modern untuk mengendalikan harga. Selain itu,  juga memastikan ketersediaan pasokan bahan  pokok. Ketiga, mengalokasikan anggaran  belanja tidak terduga (BTT) untuk pengendalian  Inflasi di daerah tahun 2024 sebanyak Rp11  miliar.  

Keempat, secara simultan melakukan  penguatan koordinasi dan sinergi berbagai  tingkatan pemerintahan (multi-leve/  government) bersama para pemangku  kepentingan lainnya . Kelima, menjaga pasokan dan stabilitas harga  bahan pokok melalui koordinasi dan rapat rutin  TPID bersama para pihak terkait.

Keenam, TPID Provinsi Papua telah  mengidentifikasi beberapa daerah  (surplus/defisit) yang berlokasi di sekitar Kota  Jayapura yang mampu membantu  meningkatkan pasokan pangan strategis, antara  lain, Biak dengan perikanan, Kepulauan Yapen  berupa cabai merah, Keerom yakni jagung untuk  pakan ternak, dan Sarmi dengan hortikultura.  

Ketujuh, gerakan tanam dan replikasi pangan  untuk ketahanan pangan strategis. Kedelapan  fasilitasi kelompok binaan Tim Penggerak (TP)  Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga  (PKK) tanaman cabai di Kabupaten Keerom,  Kesepuluh, melakukan kegiatan Gerakan  Pangan Murah (GPM), dan terakhir  memfasilitasi kerja sama antardaerah (KAD)  dalam pengendalian inflasi.  

Adanya upaya-upaya tersebut kami yakni inflasi  terus terjaga jika tidak maka akan berdampak  pada perekonomian setempat," kata Penjabat  Gubernur Papua Muhammad Ridwan  Rumasukun.  

Oleh karena itu pihaknya bakal terus menjalin  koordinasi, komunikasi, serta melakukan  pemantauan langsung harga komoditas pokok  di lapangan, agar inflasi Provinsi Papua terus  terjaga  

Inovasi Tekan Inflasi  

Penjabat Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk  mengakui kondisi geografis di wilayah kerja  memang dapat memicu inflasi.  
Untuk itu dibutuhkan inovasi agar harga di  Provinsi Papua Tengah tetap dapat terkendali  
Komoditas pangan seperti cabai, tomat, dan bawang merupakan penyumbang naiknya-angka inflasi di Provinsi Papua Tengah .

Untuk itu diperlukan inovasi sehingga kini para  penjual di pasar tradisional menjual cabai,  tomat, dan beberapa komoditas pertanian  lainnya dalam keadaan beku.  

"Dari hasil pengamatan kami di pasar, kini stok  komoditas pangan seperti cabai, tomat, dan  bawang saat ini mulai terjaga sehingga tidak  ada lonjakan harga" katanya. Inovasi (pembekuan hasil pertanian) tersebut  dapat mencegah terjadinya kerusakan hasil  pertanian sehingga tidak ada kelangkaan  komoditas yang memicu kenaikan harga.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, inflasi  year on year (yoy) di Papua Tengah tercatat  mencapai 4,39 perser a Juni 2024. Babkan,  inflasi di Nabire pada Juni tercatat hingga 6,2 persen (yoy), jauh di atas angka inflasi nasional sebesar 2,51 persen (yoy). Meski demikian, ia optimistis inflasi pada masa mendatang bisa ditekan lebih rendah lagi bila inovasi pembekuan komoditas pertanian itu diperluaskan ke berbagai daerah. (Antara)