Syarat Wajib Nikah Dinas, 10 Pasangan Anggota Polres Jayapura Tanam Sagu

Foto bersama Kapolres Jayapura bersama 10 pasangan anggota yang akan nikah dinas di sela kegiatan penanaman sagu di kawasan hutan sagu kampung Sabro Sari/Humas Polres Jyp

JAYAPURA, wartaplus.com - Peringati Hari Sagu yang jatuh pada hari ini, Jumat, 21 Juni 2024, Polres Jayapura kembali melakukan kegiatan penanaman pohon sagu di kawasan Hutan Sagu, Kampung Sabron Sari, Distrik Sentani Barat, Kabupaten Jayapura, Papua.

Menarik, karena kegiatan ini diikuti oleh 10 pasangan nikah dinas anggota Polres Jayapura.

Untuk diketahui,  penanaman pohon sagu menjadi syarat wajib bagi anggota Polres Jayapura dan pasangannya yang sedang mengikuti Sidang BP4R (badan pembantu penasehat perkawinan, perceraian, perceraian dan rujuk).

"Jadi sebelum Sidang BP4R peserta sidang diawajibkan menanam pohon sagu. Ini sebagai bentuk komitmen bersama dalam melestarikan alam dan budaya lokal Papua," kata Kapolres Jayapura, AKBP Fredrickus W.A Maclarimboen., S.I.K., M.H yang juga selaku Founder Colo Sagu.

"Tanam sagu kali ini, selain memperingati HUT Bhayangkara dan hari sagu tanggal 21, tetapi juga sebagai komitmen bersama setiap anggota yang ingin menikah dinas wajib tanam sagu," sambung Kapolres yang dalam kegiatan penanaman pohon didampingi CO Founder Colo Sagu Michael J. Yarisetouw, Ketua Bhayangkari Cabang Jayapura Ny. Deby Fredrickus Maclarimboen, serta anggota Polres, ASN dan juga pengurus Bhayangkari.

"Sesuai filosofi, sagu ini kan memang tumbuhan yang tidak monopoli merangkul dalam satu rumpun, sagu juga tumbuh lurus, diharapkan dengan komitmen yang ada harus dijaga tegak lurus dalam membangun sebuah rumah tangga, ketika sagu yang ditanam dan tidak dirawat dengan baik dia akan mati, begitupun juga dengan rumah tangga," harapnya.

Sementara itu pemilik hutan sagu, Philipus Ayakeding mengatakan, sagu merupakan tanaman langka di Indonesia. Sagu terbaik juga berasal dari Papua, dimana kebanyakan bibitnya ada di wilayah bumi cenderawasih.

"Citra sagu menurut sejarah kami disini, sagu ditanam oleh Tuhan sendiri, pesan dari nenek moyang kami jaga pelihara lindungi dia secara baik sampai anak cucu," kata Philipus.**