JAYAPURA, wartaplus.com - Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D. Fachiri menegaskan, peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei di Papua, tidak diwarnai aksi demo buruh seperti di daerah lainnya.
"Alhamdulillah di Papua tidak ada demo buruh," ujarnya kepada wartawan di Jayapura, Rabu (01/05/2024).
Kapolda mengaku, memang ada aksi demo mahasiswa yang tergabung dalam kelompok ULMWP (United Liberation Movement) yang memperingati 1 Mei sebagai Hari Aneksasi Papua ke dalam NKRI. Namun aksi demo berjalan aman dengan pengawalan ketat aparat Kepolisian.
"Kalau sesuai kalender Papua, 1 Mei adalah hari integrasi masuknya Papua ke dalam NKRI, dan ini adalah kalender kamtibmas kepolisian di Papua," tukasnya.
Kapolda menyayangkan masih ada mahasiswa atau masyarakat Papua yang mempercayai 1 Mei 1963 sebagai hari aneksasi papua ke dalam NKRI. Padahal faktanya, di hari tersebut adalah merupakan hari bersejarah dimana menjadi hari pembebasan Irian Barat dari kekuasaan Belanda melalui mediasi UNTEA PBB.
"Saya berharap generasi muda Papua yang masih punya pemikiran tentang memutarbalikkan fakta sejarah 1 Mei, mari kita duduk bersama mengadu argumen dengan baik," ajak Kapolda.
"Tidak usah mengajak masyarakat untuk melakukan hal hal (demo) yang nantinya bersinggungan dengan aparat," ajaknya lagi.
Kapolda bersyukur apa yang dikhawatirkan terkait isu yang beredar di masyarakat bahwa aksi demo akan berlangsung anarkis tidak terjadi.
"Alhamdulillah hari ini semua bisa berjalan baik. Apa yang diisukan tidak terjadi," ucapnya.**