Wartaplus. Atlet ski Swedia, Frida Hansdotter tampil secara konsisten dalam hal kecepatan dan agresifitas saat merebut medali emas di ajang Olimpiade Musim Dingin 2018, Pyeongchang, Korea Selatan.
Hansdotter mampu memetik kemenangan dalam usia relatif yang tidak muda lagi, 32 tahun. Dia menjadi atlet individu wanita Swedia tertua kedua yang menang di Olimpiade Musim Dingin.
Dia mengalahkan, Mikaela Shiffrin, atlet ski asal Amerika Serikat yang sempat menoreh emas di slalom pada Kamis (15/2). Pada kesempatan pertamanya di slalom itu, dia mencatatkan waktu 49.37.
“Saya mungkin sedikit terkejut. Untung aku mengalahkannya sekali karena dia berkali-kali mengalahkanku,” Hansdotter.
Pada kesempatan kedua pada Kamis malam, Shiffrin gagal kembali menyegel posisi pertama, karena hanya membukukan waktu 1:39.03. Dia finish di urutan ke empat, di belakang Wendy Holdener dari Swiss dan atlet asal Austria Katharina Gallhuber.
Meskipun kecewa dengan raihan itu, Shiffrin mengaku senang karena bisa mendapatkan pengalaman baru dari atlet ski wanita lainnya. “Ini sangat mengecewakan, tapi saya sangat senang dengan gadis-gadis yang mendapatkan medali dan saya pulang mengevaluasi kembali,” tandasnya.
Galhubber yang finish di posisi ke tiga mengaku tak menyangka dapat membawa pulang medali di Olimpiade pertamanya. “Saya tidak percaya. Aku terdiam. Saya tidak mengharapkannya, “katanya.