Panen Cabai di Arso Keerom, Pj Gubernur Papua: Semoga Dapat Menekan Inflasi

Pj Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun didampingi Pj Ketua TP PKK, Linda Onibala, Kepala perwakilan BI Papua, Faturachman dan Kadis Pertanian, Frans Siriwa saat menanam benih cabai/Istimewa

KEEROM, wartaplus.com - Penjabat (Pj) Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun memberikan apresiasi kepada TP PKK Papua dan Dinas Pertanian atas program pendampingan yang telah dilakukan terhadap petani cabai di Arso 9, Kampung Intaimelyan, Distrik Skamto, Kabupaten Keerom.

Dimana pada Selasa (20/02/2024) lalu telah berhasil melakukan panen cabai di lahan seluas satu hektar.

Kegiatan panen cabai secara simbolis oleh Pj Gubernur didampingi Pj Ketua TP PKK Papua, Linda Onibala, dan Kepala perwakilan BI Papua, Faturachman, Bupati Kabupaten Keerom, Piter Gusbager. Juga hadir sejumlah pimpinan OPD Papua dan Kabupaten Keerom serta para petani binaan TP PKK dan Dinas Pertanian.

"Ini panen yang luar biasa, dan semoga dengan panen ini, bisa membuat harga (cabai) di pasar relatif stabil, sehingga tingkat inflasi bisa ditekan," kata Pj Gubernur Ridwan mengapresiasi.

Menurutnya, program tanam cabai ini juga menjawab keluhan dari para petani soal pemberian subsidi untuk pembelian cabai.

"Contoh kalau dari sini (Keerom) harganya dibeli Rp25 ribu per kg, lalu ternyata di pasar dijual Rp100 ribu per kg, maka Pemprov Papua beli disini antara Rp35 ribu sampai dengan Rp45 ribu," jelasnya.

"Lalu dari Keerom kita langsung bawa ke pasar dengan begitu harga cabai bisa stabil di pasar. Sehingga memutus rantai distribusi, dan harga bisa dijangkau," jelasnya lagi.

Di kesempatan itu, Pj Gubenur juga memberikan bantuan alat pompa air untuk memudahkan petani menyiram tanaman cabainya.

Stok Ramadhan Aman

Pj Ketua TP PKK Papua, Linda Onibala mengatakan tanaman cabai yang dipanen kali ini merupakan kerja sama antara organisasinya dengan dinas pertanian. Program ini merupakan salah satu langkah untuk membantu pemerintah menekan angka inflasi.

Lina mengungkap jika di tahun ini, akan ada program penanaman cabai di pekarangan rumah. Oleh karena itu pihaknya akan mendorong pemerintah melalui dinas terkait untuk memberikan benih cabai di 8 kabupaten dan 1 kota di Papua.

"Namun saat ini kami masih fokus ke Kabupaten Keerom dulu khususnya di Arso 9. Tapi binaan kami di Arso itu ada juga di Arso 10 dan 13. Ada sekitar 20 hektar yang sudah kami tanami cabai untuk persediaan di bulan Ramadhan. Jadi stok cabai sampai bulan Ramadhan dijamin aman untuk cabai," terangnya.

Kepala Dinas Pertanian Papua Semuel Siriwa memastikan total binaan kebun yang ditanami cabai besar/keriting dan merupakan binaan TP PKK Papua kerja sama dengan instansinya tersebut, berjumlah total 21 hektar.

Total produksinya diperkirakan mencapai 95 ton cabai rawit serta 70 ton cabai besar.

Sementara kendala yang di hadapi petani saat ini, yakni kurangnya modal usaha dalam hal pembelian pupuk serta hal pendukung lainnya.

"Dari sarana pengelolaan tanah mereka kurang alat disinvektannya. Kemudian ketiadaan pompa air untuk penyiraman, apalagi cuaca panas seperti ini," ungkapnya.

Kendati demikian, kondisi cabai menurut diestimasikan bisa bertahan antara Mei dan Juni 2024 mendatang dengan harga relatif stabil. Sehingga stok Lebaran dipastikan aman untuk komoditi cabai.

Selain panen, Pj Gubernur Papua dan jajaran juga melakukan penanaman cabai di sekitar kebun tempat panen tersebut.**