MULIA, wartaplus.com - Pemerintah Daerah Kabupaten Puncak Jaya menggelar Rapat Koordinasi terkait harga pokok sembako dan BBM. Rakor ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan sebagai upaya membahas langkah konkret pengendalian inflasi daerah, sekaligus memantau perkembangan inflasi. Rakor digelar di Aula Sasana Kaonak Kantor Bupati Puncak Jaya, Rabu (07/02/24).
Hadir dalam rakor Pj Bupati Puncak Jaya Dr. H. Tumiran, S.Sos, M.AP, Pj Sekda Yubelina Enumbi, SE, MM, Asisten III Ordianto Baruri, S.Pt, Staf Ahli Bupati, Dandim 1714/Pj Letkol Inf. Irawan Setya Kusuma ,Kapolres Puncak Jaya AKBP. Kuswara, Pejabat Eselon II, III, dan IV, Pimpinan Denominasi Gereja, Ormas, Para Pelaku Usaha dan Ojek.
Seperti diketahui, curah hujan yang tinggi selama sepekan kemarin menyebabkan terjadinya bencana alam tanah longsor dan rusaknya jalan di beberapa titik, salah satunya jembatan Gurage yang hanyut dibawa arus sungai yang cukup deras.
Kondisi ini menyebabkan pasokan kebutuhan pokok yang biasa diangkut lewat jalur darat dari Wamena ke Mulia terhambat. Inilah yang dikhawatirkan menjadi pemicu inflasi tinggi.
Secara garis besar, kenaikan harga barang kebutuhan pokok di Puncak Jaya disebabkan oleh timbangan barang yang didatangkan melalui pesawat seperti beras, gula, minuman kaleng, dan telur.
Pj Bupati dalam arahannya menegaskan kepada para pelaku usaha dan ojek agar tidak menaikan harga semaunya. “Adanya musibah bencana ini diharapkan tidak ada pedagang nakal yang memanfaatkan situasi sehingga menaikan harga semaunya," tegas Bupati.
Begitupun dengan BBM jangan sampai ada penimbunan dan kenaikan harga, sehingga mengganggu stabilitas keamanan.
"Untuk itu dalam waktu dekat kita akan melakukan sidak” tegasnya lagi.
Pihaknya berharap tidak ada oknum-oknum yang terlibat dalam pungutan liar yang dapat merugikan masyarakat dan daerah Kabupaten Puncak Jaya.
Pemerintah Daerah terus berupaya mendorong para pelaku usaha agar komitmen menjaga pasokan dan harga pangan ditingkat yang wajar, dan bekerjasama dengan Pemda dalam rangka pemantauan harga ditingkat pasar.
Ditempat yang sama, Pj Sekda Yubelina mengingatkan kepada para pelaku usaha agar tidak ada penimbunan barang yang menyebabkan kenaikan harga barang secara signifikan.
“Adanya peningkatan harga barang yang tidak masuk akal akan membuat perekonomian daerah menjadi tidak sehat. Apabila ditemukan adanya pedagang nakal maka akan segera ditindak tegas bahkan akan kita pulangkan, maka dari itu perlu diambil langkah untuk menyelesaikan permasalahan standar harga sehingga menjadi keputusan bersama,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Pasar Sentral mengatakan untuk stok harga eceran saat ini dipasaran, masih dengan harga yang sama. Namun beberapa pemasok datang menanyakan barang-barang yang bahannya memang sudah tidak ada.
"Dengan dilaksanakannya rakor ini diharapkan dapat mengendalikan inflasi daerah, serta pelaksanaan perbaikan jalan bisa terselesaikan dengan cepat dan lancar, sehingga aktitivas masyarakat disekitar dapat berjalan dengan normal kembali," harap Bupati.
Dalam rakor juga dibuat beberapa kesepakatan perjanjian satuan harga yang ditanda tangani oleh, Pemerintah Daerah dan Para pelaku usaha.(adv/valen)