JAYAPURA, wartaplus.com — Dalam upaya memprioritaskan penanggulangan 10 penyakit dengan masalah kesehatan terbesar di dunia yang menjadi penyebab mortalitas (kematian), morbiditas, dan beban pembiayaan yang tinggi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menandatangani kesepakatan bersama 10 Rumah Sakit Pengampu Nasional, untuk melakukan pendampingan di sejumlah rumah sakit milik Provinsi Papua maupun di kabupaten/kota.
Adapun jenis layanan prioritas kesehatan yang diampu yakni pelayaan kesehatan jantung, kanker, stroke, kesehatan ibu dan anak, diabetes mellitus, uronefrologi, gastrohepatologi, respirasi dan tuberkulosis, penyakit infeksi emerging (PIE), dan kesehatan jiwa.
Penandatanganan kerjasama (MoU) oleh Penjabat Gubernur Papua Ridwan Rumasukun dengan kesepuluh rumah sakit pengampu nasional, Senin, (20/11/2023) di lantai 9 Kantor Gubernur Papua.
Sepuluh rumah sakit pengampu nasional yaitu RS Darmhais (pengampu kanker), RSJD Harapan Kita (pengampu dan pusat jantung nasional), RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (pengampu urologi), RSPON Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono (pengampu stroke/pusat otak nasional), RSAB Harapan Kita (pengampu pusat kesehatan ibu dan anak), RSUP Persahabatan (pusat respirasi nasional), RSUP Fatmawati. Lalu rumah sakit pengampu regional yani RS Dr. Soetomo Surabaya, RS Sardjito, RS Kandou, dan RS Saiful Anwar.
Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan pada Kementerian Kesehatan drg. Yuli Astuti Saripawan, M.Kes dalam sambutannya secara virtual mengatakan, Kemenkes terus melakukan transformasi dalam upaya meningkatkan akses dan mutu pelayanan percepatan program pembangunan kesehatan, dimana salah satu pilarnya adalah transformasi layanan rujukan.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Pemerinat Provinsi Papua dan semua rumah sakit pengampu nasional dan regional yang telah menjalankan amanah yang tertuang pada keputusan Menteri Kesehatan," ucapnya.
Direktur Utama RS Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita Dr. dr. Iwan Dakota, SpJP(K),MARS menegaskan, pihaknya siap melakukan pengampuan ke rumah sakit rujukan utama di Provinsi Papua dan rumah sakit di kabupaten/kota.
"Kami meminta kesediaan bapak gubernur untuk mendukung program ini. Kami berharap sinergitas ini meningkatkan kualitas layanan kesehatan,” harapnya.
Penjabat Gubernur Papua Dr. Ridwan Rumasukuan berterima kasih dan memberi apresiasi yang tinggi kepada Presiden RI dan Kementerian Kesehatan karena berkat program ini, bisa menyelamatkan masyarakat Papua dari 10 penyakit prioritas yang sedang mengancam di Tanah Papua.
“Kami selaku Pemerintah Provinsi Papua siap men-support program yang bagus ini demi menyelamatkan rakyat kita," ucapnya.
Dengan program ini, lanjut Ridwan, ke depan kita tidak perlu rujuk pasien berat ke luar Papua.
"Saya sengaja minta DPR Papua hadir agar sama-sama lihat, apa saja yang harus kita siapkan dan dimasukkan dalam anggaran APBD 2024," tukasnya.
"Saya ingin program ini tidak saja cerita di atas kertas, tapi benar-benar diwujudkan untuk menolong masyarakat Papua,” sambungnya.
Kepala Dinas Kesehatan Papua Dr. Robby Kayame meyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan yang telah mengeluarkan regulasi bagi kegiatan pengampuan bagi rumah sakit di seluruh Indonesia, termasuk di Provinsi Papua. Sebab baginya, program ini sangat tepat untuk menyelamatkan masyarakat Papua.
“Ini juga bentuk kebijakan Penjabat Gubernur Papua dan kita bawahan dukung. Supaya bisa menangani perubahan pola penyakit dari menular ke tidak menular," katanya.
Ia berharap rumah sakit di Provinsi Papua bisa memanfaatkan progam ini untuk meningkatkan kualitas layanan, siap mendapatkan transfer pengetahuan dan ilmu yang cukup siap mengampu rumah sakit di kabupaten/kota.
Sementara itu Direktur RSUD Jayapura drg. Aloysius Giyai, M.Kes mengatakan, sebagai instansi teknis, pihaknya juga sangat mendukung terobosan yang dilakukan oleh Penjabat Gubernur Papua Ridwan Rumasukun dalam rangka peningkataan kualitas layanan unggulan yang sebelumnya tidak ada di Tanah Papua.**