JAYAPURA, wartaplus.com – Sesuai permintaan keluarga, jenazah Michelle Kurisi Doga, perempuan Papua yang dianiaya hingga tewas oleh Kelompok Bersenjata di Lanny Jaya telah diterbangkan ke Jayapura dari Wamena Jayawijaya, dengan menggunakan pesawat Trigana Air PK-YSV, Jumat (01/09) siang.
Kedatangan jenazah disambut tangis keluarga yang menjemput di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura. Selanjutnya jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara Kota Jayapura, untuk dilakukan otopsi.
Rencananya, jenazah akan disemayamkan di rumah keluarganya kawasan Dok XVIII, Distrik Jayapura Utara Kota Jayapura.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ign Benny Adi Prabowo menyatakan, pemindahan jenazah korban dari Wamena ke Jayapura, adalah dalam rangka memenuhi permintaan keluarga yang meminta agar penguburan dilakukan di Jayapura.
"Kami sangat prihatin atas kehilangan yang dialami keluarga Michelle Kurisi Doga. Kedatangan jenazah ini adalah bagian dari upaya untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhumah," ujar Benny.
Ia menegaskan, Polda Papua siap memberikan dukungan pengawalan dalam prosesi pemakaman nantinya.
“Semoga keluarga dapat menemukan ketenangan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini, dan tentunya terkait kasus yang menimpa korban akan terus kami lakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap siapa dibalik kejahatan tersebut," tegas Benny.
Michelle Kurisi Doga semasa hidup/dok:FB
Seperti diberitakan sebelumnya, kabar korban telah dianiaya hingga tewas diketahui dari rilis kelompok TPNPB-OPM pimpinan Egianus Kogoya yang kemudian diunggah di media sosial dan beredar luas di grup Whatsaap.
Dalam rilis tersebut TPNPB-OPM mengklaim telah menghabisi nyawa korban, karena dituding sebagai seorang agen intelijen negara, yang berpura pura masuk ke wilayah Nduga untuk mengambil data dan melakukan pemetaan basis TPNPB-OPM.
Saat diinterogasi, korban mengaku hendak ke Kuyawage, Lanny Jaya untuk mengambil data pengungsi perang masyarakat Nduga.
Dalam kutipan rilis TPNPB-OPM mengancam siapapun yang menjadi mata mata Negara Indonesia akan dibersihkan.
"Kami tidak akan pila-pilakan laki-laki kah perempuan kah siapapun yang sudah ada nama-nama ini akan kami bunuh".
Rilis ini diperkuat setelah beredar foto dan video korban saat diinterogasi dan setelah dianiaya hingga tewas.
Menindaklanjuti pernyataan kelompok bersenjata tersebut, aparat gabungan TNI Polri dibantu keluarga dan masyarakat melakukan pencarian korban, yang kemudian berhasil ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di Kampung Kolayak, Distrik Kolawa, Kabupaten Lanny Jaya pada Kamis (31/08) siang.
Jenazah korban kemudian dievakuasi ke Wamena, Jayawijaya. Selanjutnya dibawa ke RSUD Wamena untuk divisum. Aparat Kepolisian dari Satgas Damai Cartenz juga telah melakukan olah TKP untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.**