SENTANI,– Ketua KPU Kabupaten Jayapura, Pieter Silas Wally mengungkapkan bahwa menjelang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur tahun 2018, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kabupaten Jayapura menurun di banding pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Jayapura tahun 2017.
“Jumlah DPT Kabupaten Jayapura untuk Pilgub berjumlah 116. 971 jiwa, jumlah ini tidak sama dengan pemilihan bupati dan wakil bupati waktu lalu, karena ada pemilih di beberapa lokasi yang berpindah tempat, seperti di distrik Sentani Timur ada sebagian warga lebih memilih menggunakan hak pilih di Kabupaten Keerom, dengan alasan ada perhatian dari pemerintah daerah kepada mereka,”ujar Pieter kepada pers di Sentani.
“Kemudian ada pemilih di Doyo Baru ada satu kompleks yang tidak ingin memilih, lalu ada warga yang tidak mau di data. Sementara yang lain menolak memilih dengan alasan baru menetap di Jayapura, sehingga tidak mau menggunakan hak pilihnya,”tambahnya.
Sementara disinggung soal potensi golput, Pieter memastikan bahwa jumlah pemilih yang golput tidak akan signifikan, mengingat pihaknya telah mendekatkan TPS ke perumahan warga.
“Dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur tahun ini kita prediksi tidak banyak yang akan golput. Potensi golput itu terjadi karena TPS nya jauh dari pemilih, tapi kali ini kita tetapkan TPS lebih dekat dengan pemilih, sehingga warga bisa menggunakan hak pilih. Kalau TPS jauh dari pemilih potensi golputnya besar, jadi kami bangun TPS dekat dengan warga,”jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga rutin melaksanakan sosialisasi bagi masyaraat dan pemilih pemula, sehingga diharapkan jumlah pemilih meningkat.
“Kami banyak melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat dan pemilih pemula. Harapan kita dengan soaialisasi ini akan meningkatkan partisipasi pemilih, karena waktu pemilihan kemarin partisipasi pemilih kita mencapai 70 persen, dan tahun ini kita ingin bisa mencapai 80 persen.
Ia juga menghimbau pemilih untuk menggunakan hak pilih dan menjaga keamanan sampai dengan hari pencoblosan agar tetap kondusif.*