MULIA, wartaplus.com - Ribuan Masyarakat Kabupaten Puncak Jaya memenuhi Lapangan Alun-alun Pagaleme untuk mengikuti Kirab Merah Putih jelang Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-78 di Puncak Jaya. Selain itu juga digelar Pasar Sembako Murah kerjasama TPID Puncak Jaya dan Bank Papua.
Kegiatan pasar murah bertujuan untuk menekan laju inflasi dan angka kemiskinan di Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah.
Pj Bupati Puncak Jaya Tumiran, S.Sos, M.AP membuka Pasar Murah untuk masyarakat sebagai salah satu bentuk pengendalian inflasi. TIPD yang dibentuk berdasarkan Instruksi Mendagri, dimanifestasikan dalam Keputusan Bupati sebagai agenda prioritas Nasional yang harus diimplementasikan di daerah.
“Kegiatan pasar murah ini dilaksanakan untuk membantu masyarakat agar bisa mendapatkan kebutuhan pokok masyarakat, dengan harga yang lebih murah di tengah harga sejumlah komoditi mengalami kenaikan harga (inflasi)” ungkap Tumiran.
Adapun kegiatan pasar murah ini bekerjasama dengan Bank Papua yang juga membuka Booth pasar murah, dimana masyarakat yang membeli harus membayar secara tunai yakni dengan menggunakan metode pembayaran Q-RIS atau menggunakan kode barcode, untuk lebih mempermudah proses transaksi pembayaran.
Arahan Presiden
Tumiran menjelaskan, kegiatan pasar murah merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Indonesia Jokowi melalui Mendagri Tito Karnavian. Dimana menginstruksikan agar mendukung terwujudnya ketahanan pangan di daerah dalam rangka pengendalian inflasi.
"Adanya operasi pasar ini selain membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Disamping itu juga sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas harga kebutuhan pangan di pasar," tuturnya
Tumiran menambahkan, kenaikan harga yang tinggi tentu akan membebani dan mengurangi daya beli masyarakat. kehadiran pasar murah ini harganya relatif lebih murah dibanding harga di pasaran karena adanya subsidi dari pemerintah.
"Untuk itu, masyarakat dapat manfaatkan pasar murah ini dengan baik, dan berbelanjalah sesuai dengan kebutuhan," tukasnya.
Kepala Dinas Koperindag selaku Koordinator TPID melalui Kepala Seksi Perdagangan Hendrik ibo, SE membeberkan, berdasarkan hasil rapat pengendali inflasi, pihaknya bekerja sama dengan Bank Papua untuk menjual dalam dua sistem yaitu sistem digital dan belanjaan non tunai (M-banking).
Didampingi Sekretaris Dinas Koperindag Agustinus Payung, SE menambahkan bahwa kedepannya agar pasar murah ini dikembangkan sampai ke Distrik dan menjangkau kampung.
"Kalau bisa kedepan ada tambahan dukungan anggaran untuk Pasar Murah bisa menjangkau Tingginambut dan Nume. Agar masyarakat bisa mendapatkan harga barang yang murah sampai ke pelosok" jelasnya.
Berikan Edukasi
Ditempat yang sama, Kepala Bank Papua Cabang Mulia Robert Lemauk, SE menyampaikan, dalam rangka mensukseskan 17 Agustus dan mensukseskan gerakan non tunai, masyarakat diberikan edukasi bahwa ada selain pembayaran tunai, juga bisa menggunakan pembayaran non tunai melalui Qris.
“Keuntungan dari Qris ini kita memberikan kenyamanan bagi yang menggunakan Qris, dan tidak perlu masyarakat membawa uang tunai tetapi cukup membawa hp dengan aplikasi yang sudah tersedia karena semua fasilitas ada melalui digitalisasi,” jelasnya.
Pihaknya berharap, melalui kegiatan ini masyarakat tidak hanya menggunakan uang tunai tetapi juga bisa menggunakan fasilitas uang non tunai dengan cara mobile banking yang didalamnya sudah terdapat QRIS yang bisa dilakukan transaksi.
Mewakili masyarakat yang mdatang ke stand, Yondimin Tabuni menyarankan kedepannya harga barang sembako di pasar murah ini diturunkan lagi, karena harganya hanya berbeda sedikit dari harga normal di pasaran.
"Apalagi kita yang datang dari jauh-jauh dengan uang yang terbatas bahkan masih ada yang kurang cukup untuk berbelanja di pasar murah” harapnya.(Adv)