Wartaplus. Indonesia keluar sebagai juara umum pada test event atau turnamen uji coba Asian Games 2018 dengan mendominasi perolehan medali dari delapan cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan.
Test event yang dimulai sejak 8 Februari sampai 15 Februari lalu itu diikuti 17 negara dengan mempertandingkan angkat besi, bola basket, bola voli, taekwondo, tinju, panahan, pencak silat.
Dari keseluruhan cabor yang dipertandingkan itu, Indonesia berhasil menggondol 30 emas, 19 perak, dan 18 perunggu. Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi mengaku senang dengan pencapaian kontingen Indonesia ini. Namun, Imam mengingatkan, medan perjuangan sesungguhnya di Asian Games pada 18 Agustus-2 September 2018.
“”Saya ucapkan selamat, kita berhasil menjadi juara dalam Test Event Asian Games 2018 ini. Saya meminta semua atlet yang turun di sini bisa belajar dan memperbaiki kekurangan yang ada. Test event paling tidak telah memberikan pelajaran penting soal motivasi bertanding dan membangun mental sebagai pemenang,” kata Menpora.
Dari total perolehan medali, emas terbanyak disumbang oleh cabang olahraga pencak silat dengan 10 emas. Sepuluh emas itu diraih tim ganda putra dan putri, beregu putra, Abdul Malik, Nirmalasari Octaviani, M Yachser Arafa, Iqbal Candra Pratama, Pipiet Kamelia, Komang Harik Adi Putra, dan Eko Febrianto. Satu-satunya perak untuk Indonesia disumbang oleh Ausri Bayusro dan satu perunggu lewat Selly Ardiani.
Penyumbang emas terbesar kedua, disusul cabor angkat besi dengan torehan ujuh emas. Para penyumbang emas untuk Indonesia, yakni Surahmat Bin Suwoto, Eko Yuli Irawan, Deni, Sri Wahyuni Agustiani, Dewi Safitri, Melinda Gusti, dan Nurul Akmal.
Sementara itu, medali perak disumbangkan Muhammad Purkon, Syarah Anggraini, dan Acchedya Jagaddhita. Dua perunggu disumbang oleh I Ketut Ariana dan Yolanda Putri.
Enam emas disumbang atlet taekwondo yang juga bertanding di JIExpo Kemayoran. Atlet-atlet itu adalah Mariska Halinda, Shaleha Fitriana Yusuf, Muhammad Alfi Kusuma, Defia Rosmaniar, Tim Poomsae putra dan juga putri.
Dua perak di taekwondo disumbangkan Reinaldy Atmanegara dan Nicholas Armanto. Untuk perunggu, Indonesia mendapat empat medali yang diraih oleh Ibrahim Zarman, Dhean Titania, Permata Cinta, dan Delva Rizki.
Cabang atletik juga ikut menyumbang empat emas. Emas disumbang melalui kategori 4 x 100 meter estafet putra dan putri, lompat galah oleh Idan Fauzan Richsan, dan lompat jauh oleh Maria Londa. Selebihnya, tujuh medali perak yang disumbangkan oleh Muhammad Lalu Zohri, Atjong Tio, Teuku Tegar, Ulfa Silpiana, Emilia Nova, Alvin Tehupeiory, dan Eki Febri. Sementara itu ada lima medali perunggu yang diraih oleh Nadia Anggraini, Yuliana, Dedi irawan, Elizar Gamashi, dan Rizky Ghusyafa.
Cabang olahraga panahan, bola basket, dan bola voli masing-masing menyumbangkan satu emas untuk Indonesia. Dari panahan, disumbang oleh tim compound putri yang terdiri dari Triya Resky Adriyani, Yurike Nina Bonita, dan Rona Siska Sari.
Sedangkan cabor Tinju hanya menyumbang dua medali perak melalui Mario Blasius Kali dan Greece Savon. Selebihnya empat perunggu diraih Matius Mandiangan, Libertus Gha, Aldryani Beatrichx, dan Novizar Maulina.
Terpisah, Suriah bertekad ikut berpartisipasi di Asian Games walaupun situasi krisis yang belum sepenuhnya pulih di sana.
Partisipasi Suriah ini membuktikan kedekatan hubungan antara kedua negara sahabat di segala bidang, termasuk bidang olahraga.
“Suriah bangga dapat berpartisipasi dalam event berskala internasional di Indonesia walaupun krisis belum sepenuhnya pulih. Suriah masih dapat berkiprah di dunia internasional, khususnya dalam bidang olahraga,” kata Preident Syirian Olimpic Committe Generaal Sport Generation, Brigjen Mowaffak dalam rilisnya yang diterima Wartawan.
Kondisi lapangan Suriah dalam krisis yang belum sepenuhnya pulih, Suriah ingin menunjukkan ketangguhannya dalam dunia olahraga. Banyak cabang olahraga Suriah yang cukup menonjol dan diperhitungkan di tingkat Asia bahkan juga dunia seperti hal nya sepak bola, bola basket, renang, dan atletik.
