SENTANI,wartaplus.com – Menyikapi rencana aksi damai mendukung keanggotaan penuh United Liberation Movement West Papua (ULMWP) di Melanesian Spearhead Grup (MSG) yang akan digelar pada Rabu besok, sejumlah tokoh masyarakat Tabi angkat bicara. Para tokoh masyarakat ini dengan tegas menolak seruan aksi demo tersebut karena dinilai akan menganggu aktifitas masyarakat di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura.
“Demo itu bukan budaya orang Tabi, kalau ada masalah mari duduk bersama dan selesaikan di para-para adat karena demo bisa berkahir merugikan masyarakat. Yang merasa diri dirugikan bicara dengan tokoh adat yang punya tanah dan negeri ini,” kata Ondofolo Sosiri, Boas Enock saat memberikan keterangan kepada awak media di Sentani pada Selasa (11/7) sore.
Dirinya meminta semua masyarakat yang tinggal di Khenambai Umbay dan Port Numbay untuk menghargai ondoafi sebagai orang tua pemilik tanah ini.
“Bagi saudara-saudara yang datang tinggal di tanah Khenambai Umbay dan Port Numbay harus menghargai masyarakat pemilik tanah, jangan bertindak bodoh. Kami tokoh masyarakat selalu menghargai siapa pun yang datang dan tinggal disini, jadi hargai kami juga,” pintanya. “Kami berharap kita saling menghargai karena kita semua sama. Jangan melakukan sesuatu disini yang merugikan masyarakat lainnya,”samabungnya.
Ditempat yang sama Ondofolo Putali, Neles Monim, menyebut, masyarakat di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura adalah masyarakat yang heterogen sehingga harus saling menghargai satu sama lain. Jngan membuat aksi demo yang merugikan masyarakat lainnya.
“Masyarakat di tanah Tabi adalah masyarakat yang heterogen bermacam-macam suku. Jadi jangan menggelar aksi-aksi demo yang merugikan masyarakat lainnya. Kita harusnya saling membantu dan membangun daerah,” ujarnya. Dirinya menilai, saat ini pemerintah daerah tengah fokus bekerja membangun daerah, sehingga jangan ada aksi yang menghambat pembangunan dan merugikan ornag lain.
“Bagi masyarakat yang akan melakukan demonstrasi besok jangan lakukan hal seperti itu disini karena pemerintah sementara fokus bekerja membangun daerah. Jangan membuat aksi yang nantinya merugikan orang lain,” tuturnya.
“Mari kita satukan tekat membantu pemerintah. Aspirasi apa pun lakukan secara terhorat dan kita sama-sama menjaga ketertiban dan tidak merugikan orang lain,” imbuhnya.
Sementara itu, Aktivis Pemuda, Emond Karuway juga mengajak teman pemuda untuk tidak terlibat dengan hal-hal yang merugikan diri sendiir dan merugikan orang lain.
“Saya menghimbau kepada teman-teman pemuda dan mahasiswa yang sementara kuliah di Kota Jayapura jangan mau dimanfaatkan dan terlibat pada hal yang merugikan diri sendiri,” ajaknya. Emond menilai, aksi demo yang dilakukan tidak akan mmeberikan dampak yang baik, pasalnya aksi demo sering disusupi dan berujung pada tindakan yang mengganggu kamtibmas di Kota Jayapura. “Kepada teman-teman pemuda jangan mau dimanfaatkan. Mari kita jaga tanah papua sebagai rumah bersama,” tandasnya. (**)