JAYAPURA, wartaplus.com – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Airu, Kabupaten Jayapura dilaporkan mengalami rusak ringan berupa retak dibagian dinding bangunan, serta atap plafon yang berjatuhan setelah diguncang gempa bumi Magnitudo 6,2.
Kerusakan ini diketahui setelah anggota Pos Pol Airu melakukan patroli dan monitoring usai gempabumi yang terjadi pada pada Senin (03/07) siang.
“Hasil monitoring dan patroli yang dilakukan personel dilapangan bahwa bangunan Puskesmas Airu terpantau rusak ringan. Dimana mengalami keretakan dibagian dinding bangunan serta terdapat sebagian plafon atap yang berjatuhan. Sementara untuk alat medis tidak ada yang mengalami kerurusakan dan pada saat kejadian gempa tidak ada pasien yang sedang berobat atau dirawat,” kata Kapolres Jayapura, AKBP Fredrickus W.A Maclarimboen dalam keterangan pers yang diterima wartaplus.com pada Senin sore.
Sementara untuk fasilitas umum lainnya seperti bangunan sekolah maupun perumahan serta jembatan masih dalam keadaan baik dan aman.
“Kalau fasilitas umum lainnya masih terpantau aman,” ujarnya.
Kapolres menjelaskan, patroli pasca gempa ini bertujuan untuk memastikan bahwa wilayah yang terkena dampak gempa tetap dalam keadaan aman dan tidak terjadi penjarahan atau kegiatan kriminal lainnya.
Petugas polisi dikerahkan ke pusat-pusat keramaian, pemukiman penduduk, untuk memberikan rasa keamanan kepada warga yang masih trauma akibat guncangan gempa.
“Selain itu, polisi juga memberikan himbauan kepada warga agar tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dan memberikan informasi tentang langkah-langkah yang harus diambil dalam situasi darurat,” terangnya.
Ia berharap agar patroli pasca gempa ini dapat memberikan ketenangan dan pemulihan bagi warga yang terdampak. “Polisi akan terus melanjutkan patroli hingga situasi kembali pulih sepenuhnya, serta berkoordinasi dengan pihak terkait dalam upaya pemulihan pasca bencana ini,” tandasnya.
Sebelumnya, gempa tektonik berkekuatan magnitudo M6,0 mengguncang Kabupaten Keerom, Papua pada Senin (03/07/2023) siang.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3,78° LS ; 140,19° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 79 Km arah Barat Daya Keerom, Papua pada kedalaman 10 km.
Gempabumi ini dirasakan di daerah Wamena dan Sentani dengan skala intensitas III MMI dan daerah Jayapura dengan skala intensitas II - III MMI. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi Tsunami. **