MULIA, wartaplus.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua menggelar Rapat Koordinasi untuk membahas Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Puncak Jaya, Jumat (16/06).
Ini sebagai tindak lanjut Surat Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan tentang Pelaksanaan Pelatihan Fasilitator dan Orientasi TPK Tahun 2023, POKJA Latbang Perwakilan BKKBN Provinsi Papua akan melaksanakan pelatihan bagi fasilitator tingkat Kabupaten Puncak Jaya.
Gunanya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para fasilitator yang nantinya akan melakukan pembekalan kepada Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam melaksanakan pendampingan kepada keluarga beresiko stunting.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Plh. Sekda Ordianto Baruri, S.Pt, Vetaroi, dan dihadiri oleh Ketua Tim Pokja Latbang Bidang Pelatihan dan Refreshing Percepatan Penurunan Stunting, Djonny Suwoh, Ketua Tim Pokja Latbang Bidang Pendidikan dan Pelatihan Program Bangga Kencana, Plh Kepala DP3AKB Puncak Jaya, Direktur RSUD Mulia dr. H. Muh. Nasir Ruki, S.Si, Apt, Sp.Gk , Nakes dan Tamu Undangan yang hadir.
Djonny Suwoh selaku Ketua Tim Pokja Latbang Bidang Pendidikan dan Pelatihan Program Bangga Kencana dalam sambutannya menjelaskan, stunting merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia menuju yang lebih baik.
"Rapat Koordinasi ini bertujuan untuk memperkuat komitmen dari seluruh stakeholder mulai dari Kabupaten sampai ke Distrik untuk melakukan upaya konvergensi percepatan penurunan stunting di wilayah masing-masing” jelasnya.
Namun, menurutnya, yang menjadi tantangan adalah bagaimana memastikan seluruh program/kegiatan tersebut diterima oleh rumah tangga sasaran, serta dapat dilaksanakan dan dimanfaatkan secara optimal sehingga berkontribusi pada penurunan prevalensi stunting.
Senada dengan itu, dalam sambutannya Plh Sekda Ordianto menyampaikan, stunting tidak hanya menyerang fisik namun juga perkembangan otak.
"Oleh karena itu, rapat koordinasi ini digelar guna meningkatkan komitmen dalam penurunan stunting di Kabupaten Puncak Jaya untuk itu dibutuhkan koordinasi dari beberapa sektor,” kata Plh Sekda.
Ia menekankan, sinergitas antar stakeholder adalah kunci keberhasilan pelaksanaan percepatan penurunan stunting, baik itu intervensi gizi spesifik maupun intervensi gizi sensitif yang difokuskan pada 1000 (seribu) hari pertama kehidupan.
Menutup sambutannya Ordianto mengharapkan, seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) baik di tingkat Kabupaten sampai di Distrik serta para mitra kerja, agar berperan aktif sehingga kegiatan Rapat Koordinasi percepatan penurunan stunting ini dapat menghasilkan pikiran-pikiran yang terintegrasi secara utuh dan menyeluruh.
"Harus serius mengikuti materi bekerja keras dan bergotong royong untuk menurunkan stunting,” tekannya.(Adv)