Gantikan Yonif 321/GT, Ini Tugas Utama Prajurit Yonif RK 751/VJS di Wilayah Nduga

Upacara pengecekan persiapan pasukan Yonif RK 751/VJS yang akan bertugas ke wilayah Nduga/Andi Riri

JAYAPURA, wartaplus.com -  Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izhak Pangemanan melakukan pengecekan persiapan prajurit Yonif RK 751/VJS yang akan bertugas dalam operasi Pamtas Mobile RI - PNG tahun 2023 di wilayah Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan. Pengecekan pasukan berlangsung di lapangan Mako Yonif 751/VJS di Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (14/06) sore.

Untuk diketahui, Yonif RK 751/VJS adalah pasukan berkualifikasi Raider Kodam XVII/Cenderawasih yang akan menggantikan Satgas Yonif Raider 321/GT yang purna tugas. Sebanyak 400 Prajurit Raider ini akan ditempatkan di pos pos yang ada di wilayah Distrik Mbua Tengah, Mugi, Yal, Yigi dan Mapenduma.

Di wilayah ini, sebagian besar masyarakat masih mengungsi akibat teror yang terus dilancarkan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sejak akhir 2018 lalu, atau sejak kasus pembantaian 21 pekerja pembangunan jalan Trans Papua.

Berkaitan dengan masih banyaknya pengungsi, Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan kepada wartawan menegaskan, Prajurit Yonif RK 751/VJS yang akan ditempatkan di wilayah Mbua kompleks, salah satu tugas utamanya adalah membantu mengembalikan para pengungsi yang saat ini tersebar di sejumlah daerah seperti di Distrik Kenyam (ibukota Kabupaten Nduga), Wamena Kabupaten Jayawijaya dan Kuyawage di Kabupaten Lanny Jaya.

"Kami sudah bertemu dengan para pengungsi, saat pelantikan Pj Bupati Nduga di Wamena beberapa waktu lalu, dan mereka minta untuk bisa kembali ke kampung halamannya. Oleh karena itu, kita akan membantu pemerintah daerah, mengembalikan mereka yang jumlahnya diperkirakan ribuan orang," ungkap Izak.

Bantu Percepat Pembangunan

Menurut ia, penempatan prajurit TNI di wilayah Nduga adalah untuk membantu pemerintah daerah setempat, mempercepat pembangunan yang sedang dilakukan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Oleh karena itu pengembalian masyarakat ke kampung halamannya, agar pembangunan bisa berjalan. "Karena masyarakatlah yang melakukan pembangunan," tukasnya.

Selain fokus pada pengembalian pengungsi, Pangdam Izak juga menekankan kepada prajurit agar bisa membantu pemerintah dalam pelayanan kepada masyarakat baik itu di bidang pendidikan, kesehatan, perekonomian dan lainnya melalui program program teritorial yang akan dilakukan.

"Karena permasalahan yang kita hadapi adalah permasalahan sosial, dimana terjadi ketertinggalan yang cukup jauh dari daerah lain, karena pelayanan masyarakat yang tidak maksimal. Sehingga TNI ada disitu untuk membantu Pemda mengatasi semua permasalahan permasalahan sosial yang terjadi," jelasnya.

Fasilitasi

Pangdam Izak juga menegaskan, pihaknya siap memfasilitasi komunikasi antara pemerintah daerah dengan kelompok KKB.

"Kita tidak punya niat untuk menyerang mereka (KKB), tetapi kita akan mengajak mereka untuk bisa membantu dalam pembangunan di daerah Nduga yang sangat tertinggal akibat konflik yang berkepanjangan ini. Apabila mereka mau memberikan masukan untuk berpartisipasi dalam pembangunan, Mari kita sama-sama bantu pemerintah daerah mempercepat pembangunan," ajaknya.

Namun jika kelompok yang berseberangan dengan NKRI ini, justru mengobarkan perang, menyerang prajurit yang bertugas tentunya harus dilawan.

"Kita tidak menyerang tapi jika kita diserang, maka kita tidak akan ragu ragu untuk memberikan perlawanan sepenuhnya," tegas Pangdam Izak.**