BIAK,wartaplus.com - Biak Numfor menjadi lokasi terakhir PFA Cari Bakat 2023. Selama 3 hari sejak 1-3 Juni 2023, Stadion Cendrawasih di Kabuptaen Biak Numfor menjadi arena unjuk kemampuan putra-putra Papua yang ingin bergabung bersama Papua Football Academy.
Tahun ini merupakan pencarian bakat kedua untuk Papua Football Academy (PFA), akademi sepak bola yang didukung penuh oleh PT Freeport Indonesia. Bila tahun pertama lokasi PFA Cari Bakat hanya dilakukan di 3 lokasi, Timika, Merauke, dan Jayapura, penambahan 4 lokasi terjadi pada tahun ini.
Selain Timika, Merauke, dan Jayapura, Biak Numfor menjadi satu dari 4 lokasi baru PFA Cari Bakat selain Nabire, Waropen, dan Serui. Sebanyak 211 putra Papua di Biak yang mengikuti kegiatan di Stadion Cendrawasih melengkapi total peserta PFA Cari Bakat 2023 menjadi 1.445.
Sebelumnya, kegiatan di Timika diikuti 173 anak, lalu Jayapura (224), Nabire (180), Merauke (280), Waropen (202), dan Serui (175).
"Atas nama pemerintah daerah, saya mengucapkan terima kasih kepada manajemen PFA yang disponsori oleh PT Freeport Indonesia yang telah mempercayakan Biak Numfor sebagai salah satu daerah pencarian bakat," ujar Arius Mirino S. Sos. MM, Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Biak Numfor.
Arius Mirino berharap akan ada putra-putra dari Biak Numfor hasil pencarian bakat ini yang nantinya bisa mengembangkan bakat sepak bola demi masa depan yang lebih baik.
"Kami berharap agar acara ini bisa diagendakan tiap tahun untuk merekrut atlet-atlet pesepakbola muda terbaik di Papua," kata Kadispora Kabupaten Biak Numfor ini.
Sambutan positif akan kehadiran PFA Cari Bakat di Biak juga disampaikan dua pelatih SSB di wilayah tersebut.
"Kami mengucapkan banyak terima kasih karena kegiatan PFA Cari Bakat ini membuat anak-anak didik kami semakin giat berlatih. Begitu pula kami para pelatih di SSB Cendrawasih," ucap Patrias Rumere, mantan pemain PSBS Biak.
Hal tersebut diamini Alex Yarangga, pelatih SSB Santos. "Mewakili para pelatih sepak bola di Biak Numfor, kami berterima kasih atas kehadiran PFA untuk melihat bakat putra-putra kami di sini."
Hal senada disampaikan Hesti Herlina Lau, pengurus SSB Mabes Pantel. Ia bangga dua siswa SSB binaannya berhasil mengikuti proses seleksi hingga hari terakhir.
"Bukti hasil usaha kami selama ini tidak sia-sia. Saya berharap mereka yang nantinya terpilih masuk PFA dapat mengembangkan diri dan kemampuan untuk menjadi pesepak bola yang baik," tutur Hesti Herlina Lau.
Mewujudkan Impian
Kehadiran Papua Football Academy yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 31 Agustus 2022 di Jayapura membuat banyak putra Papua bermimpi dapat belajar sepak bola demi mewujudkan impiannya. Seperti yang disampaikan Lusi Arebo, ibu dari Salva Geroda putra asal Biak.
"Puji Tuhan, luar biasa pengaruh PFA. Inilah impian anak saya. Sejak mengikuti PFA di Instagram dan melihat PFA Cari Bakat di Biak, dia sudah membuat target. Setelah lulus SD, ia harus masuk PFA," ujar Luis Arebo.
Sambutan baik dari masyarakat Kabupaten Biak Numfor ditanggapi positif oleh legenda sepak bola Indonesi asal Papua, Rully Nere. Sebagai penasihat PFA, ia juga ikut hadir menyaksikan seleksi di Stadion Cendrawasih selama 3 hari.
"Terima kasih kepada pemerintah daerah yang sudah mendukung kegiatan PFA Cari Bakat di Biak. Saya yakin, kehadiran dan dukungan Kadispora Biak akan berdampak bagus pada persepakbolaan di sini," kata Rully Nere.
Saat ini, tim pelatih Papua Football Academy yang dipimpin coach Wolfgang Pikal dan Ardiles Rumbiak akan merampungkan hasil penilaian seluruh peserta dari 7 wilayah PFA Cari Bakat 2023 yang digelar Mei hingga Juni.
"Dalam waktu dekat, kami akan umumkan siapa saja yang terpilih mengikuti seleksi final di Jayapura. Jadi, pantau terus informasinya di website dan akun Instagran PFA," ucap Wolgang Pikal, mantan asisten pelatih timnas Indonesia asal Austria.
Putra-putra Papua dari tiap wilayah yang dinilai paling berbakat dalam sepak bola dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan akan menjalani seleksi final. Kegiatan ini digelar di Stadion Mandala, Jayapura, pada 18-13 Juni.
"Selain kembali menguji bakat dan keterampilan sepak bola, peserta seleksi final juga harus mengikuti tes psikologi, sidik jari, dan kesehatan sebagai syarat untuk lolos menjadi penghuni asrama di Mimika Sport Complex," ujar Donny Fahrochi, Manajer Papua Football Academy. *