JAYAPURA, wartaplus.com - Kabar meninggalnya, Alinsia Bokman Kondomo yang merupakan putri Pj Gubernur Papua Pegunungan Nikolous Kondomo, pada 18 Mei lalu sempat menjadi pemberitaan yang simpang siur dan bahkan merugikan pihak keluarga karena mengatakan korban meninggal dunia karena suka mengonsumsi minuman keras.
Namun faktanya korban meninggal dunia karena dijebak pelaku dan bahkan sudah merencanakannya. Bahkan sadisnya korban dijebak setelah mengikuti ibadah Misa Kenaikan Isa Almasih.
Salah satu pihak keluarga yang enggan disebutkan namanya kepada wartawan membeberkan kronologi awal kejadian pada 18 Mei 2023 lalu.
Ia mengungkapkan sebelum diketahui meninggal dunia, Alinsia mengikuti Ibadah Misa Kenaikan Isa Almasih.
Sepulang dari ibadah, Alinsia minta ijin untuk bertemu dengan temannya. Sebelumnya Alinsia mengenal seseorang melalui media sosial dan diajak bertemu.
"Sebelum dia bertemu dia sempat menanyakan kepada temanya bahwa dia ada kenal seseorang dan diajak bertemu, teman tersebut memberi saran kalau hanya diajak bertemu sambil makan tidak masalah," bebernya.
Alinsia sendiri berusia 16 tahun dan merupakan anak yang sangat lugu, tidak pernah keluar sendiri jika ingin keluar pasti keluarga akan mengantarkan.
"Alinsia anaknya taat berdoa, bahkan sering mengingatkan kepada keluarga waktu jam berdoa untuk berdoa. Sesibuk apapun Alinsia selalu mengingatkan orang tuanya untuk berdoa," aku pihak keluarga.
Pribadi Baik Hati
"Ia juga juga pribadi yang sangat baik hati, suka membantu orang lain, dia membantu teman-temanya yang kesulitan, pribadinya penuh kasih perhatian kepada orang lain dan keluarga," sambungnya.
"Sewaktu dijemput oleh teman yang baru dikenal untuk bertemu, dia diajak ke rumah kost dan disana dia dipaksa minum-minuman keras, secara logika anak masih berusia 16 tahun pasti mengalami ketakutan yang mendalam, setelah diajak oleh temannya minum, dia mengalami kejang, dan oleh temannya itu melihat dia kejang mereka meminta bantuan orang disekitar membawa Alinsia ke rumah sakit, dalam perjalanan ke rumah sakit Alinsia menghembusan nafas terakhir dan tidak dapat tertolong," urainya.
Menurut keluarga, Alinsia anak yang masih lugu usia 16 tahun tentunya mengalami ketakutan sehingga alami drop apalagi disuruh minum tentu Alinsia mengalami ketakutan yang mendalam, sehingga benar-benar mengalami lemas. Apalagi Alinsia tidak tau dan tidak pernah minum minuman keras (beralkohol).
"Saat ini Poltabes Semarang masih terus melakukan penyelidikan dan penyidikan atas kematian Alinsia, kita menunggu hasil pemeriksaan Polisi dan nanti Polisi akan menyampaikan hasilnya untuk Proses Hukum lebih lanjut. Orang tua sampai saat ini belum mengklarifikasi kejadian ini karna masih menunggu hasil pemeriksaan Poltabes Semarang Jawa Tengah, sesungguhnya kita semua menunggu hasil pemeriksaan Polisi sehingga mendapat berita yang benar dan tepat sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebagaimana Negara kita adalah Negara Hukum dan Hukum yang berbicara atas kebenarannya,"Pungkasnya.
Pemerkosaan
Sementara itu Polisi menduga tersangka Ahmad Nashir, melakukan pemerkosaan terhadap Alinsia, putri Pj Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo.
Dugaan ini muncul dari hasil visum yang menunjukkan ada luka lecet pada organ vital korban yang diakibatkan karena kekerasan. Fakta berikutnya, polisi melihat ada kejanggalan yang mengarah pada upaya keinginan memperkosa yakni adanya miras.
"Jadi sepertinya tersangka ini sudah menyiapkan sarana untuk menyetubuhi atau memperkosa cewek yang dikenalnya, termasuk korban. Hasil visum ada kekerasan seksual, di TKP kita temukan miras, terus tempat kos itu baru dihuni tersangka dua minggu dan ironisnya, tersangka ini orang Semarang tapi kos di daerah Bendan Ngisor dan kuliah di lokasi yang jauh dari kos,"Ungkap Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.**