JAYAPURA, wartaplus.com - Seorang aparatur Kampung di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan dijadikan tersangka dalam kasus penembakan tiga anggota Polri, yang satu diantaranya meninggal dunia, pada November 2022 di Distrik Dekai.
Tersangka berinisial EH diketahui menjabat sebagai Bendahara Kampung Peneki, Distrik Dekai. Ia diamankan bersama 21 orang lainnya dalam penggrebekan sebuah rumah yang diduga sebagai markas KKB di Distrik Dekai, pada 16 Mei 2023 lalu.
Ka Satgas Humas Ops Damai Cartenz 2023, Kombes Pol. Donny Charles Go, S.I.K., dalam keterangan tertulisnya, Jumat, (19/05) menjelaskan, penggrebekan dilakukan oleh tim gabungan Satgas Ops Damai Cartenz bersama Satgas Aman Nusa dan Polres Yahukimo.
"Dari penggrebekan yang dilakukan ada 22 orang yang diduga simpatisan KKB diamankan termasuk tiga diantaranya merupakan Kepala Kampung. Dari hasil pemeriksaan, 21 orang dipulangkan, sedangkan 1 orang ditahan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus penembakan anggota polri atas nama Bripda Gilang," jelas Kasatgas Donny.
Untuk diketahui, Bripda Gilang yang merupakan anggota Satgas Ops Damai Cartenz 2022 bersama dua rekannya terkena tembakan dalam kontak tembak dengan KKB pada 30 November 2022 lalu di jembatan 2, Jalan Poros Logpon KM 7 Dekai. Bripda Gilang meninggal dunia dengan luka tembak di bagian wajah. Sementara dua rekannya Briptu Fazuarsyah yang terkena tembakan di punggung dan Bripda Dona Bagaskara terkena rikoset selamat.
Dijelaskan Kasatgas Humas, sebelumnya pada 4 Mei lalu, tim gabungan juga melakukan penggrebekan sebuah rumah dan berhasil mengamankan 9 orang, 3 diantaranya akhirnya ditahan karena diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror pembunuhan yang meresahkan masyarakat sejak akhir April lalu.
“Dari hasil pemeriksaan terhadap 3 orang yang diamankan tersebut terungkap jika pelaku pembunuhan terhadap warga masyarakat di kabupaten yahukimo pada beberapa waktu lalu berjumlah 5 orang. Tujuan dari mereka melakukan pembunuhan adalah mereka ingin menunjukan eksitensi mereka akan keberadaan KKB di Yahukimo,” terangnya.
Kasatgas Donny mengimbau kepada masyarakat di Kabupaten Yahukimo, jika mengetahui ada orang-orang yang mencurigakan agar segera mungkin dapat melaporkan kepada petugas kepolisian agar bisa dapat diamankan sesegera mungkin, sehingga nantinya tidak menimbulkan hal-hal baru yang dapat merugikan masyarakat.
Seperti diberitakan sebelumnya, teror dari Orang Tak Dikenal (OTK) menghantui masyarakat Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan sejak akhir april lalu.Selama lebih dari sepekan, setidaknya ada tiga kasus penganiayaan berat terhadap warga yang dilakukan OTK.Pertama, pada Senin, (24/04), OTK melakukan penganiayaan hingga merenggut nyawa dua warga berinisial S (58) dan M (36). Peristiwa ini terjadi di kebun milik mereka, di KM 06 Dekai.
Lalu selang satu minggu kemudian tepatnya pada Minggu, (30/04) OTK kembali meneror dengan menganiaya dua warga asal toraja bernama Asri Obet (54) dan Yonatan Arruan (45). Penganiayaan tersebut menyebabkan keduanya meninggal dunia yang terjadi di rumah mereka jalan Statistik Distrik Dekai.Terakhir kasus penikaman yang dilakukan terhadap seorang pedagang cilok berinisial AM (50) di jalan Seradala KM 02 Distrik Dekai, Rabu (03/05). Bersyukur nyawa korban terselamatkan, meski mengalami luka tusuk di sejumlah bagian tubuhnya.
Sebelumnya, dari pengembangan penyelidikan kasus ini, tim gabungan berhasil mengamankan sembilan orang dan tiga orang diantaranya telah ditetapkan sebagai tersangka untuk kasus pembunuhan dua warga asal Toraja, Asri Obet (54) dan Yonatan Arruan (45).**