JAYAPURA, wartaplus.com – Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring menyebut bahwa penyerangan Koramil Kurulu yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat beberapa waktu lalu, merupakan upaya provokasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab agar TNI melakukan tindakan melanggar Hukum.
Ini diungkapkan Danrem yang akrab disapa Bang JO di sela sela kegiatan peresmian Tugu Pancasila, di Kampung Kalipay, Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Senin (01/05) lalu.
Ia menjelaskan kronologis kejadian, bahwa pada 27 April malam, saat personel Koramil Kurulu melakukan pergeseran, di jalan pulang terdapat orang mabuk yang melempari kendaraan yang digunakan oleh anggota Koramil. Karena mabuk sehingga orang mabuk itu diamankan dan diserahkan langsung ke Polsek.
Pada dini harinya, masyarakat Kampung Waga-waga terprovokasi isu penculikan yang dilakukan oleh Koramil Kurulu, sehingga kemudian ada sekitar 50 orang masyarakat mencoba merangsek ke kantor Koramil Kurul dan melakukan pengrusakan bahkan melakukan pembakaran rumah warga Kampung Jiwika serta melakukan pemalangan jalan di jalan Trans Jayapura-Wamena.
“Jadi mereka (massa,red) berupaya memancing kita (TNI,red)) untuk melakukan kekerasan dengan memanfaatkan masyarakat khususnya para remaja. Mereka mendobrak Makoramil dengan alasan bebaskan teman kami, padahal kami sudah serahkan ke pihak Kepolisian. Jadi tidak ada penculikan yang ada orang mabuk yang mengganggu dan diamankan oleh TNI serta saat itu juga langsung diserahkan kepada Kepolisian,” bantah Danrem.
Apresiasi Danramil Kurulu
Terkait penyerangan dan pengrusakan Makoramil tersebut, Danrem mengapresiasi Danramil Kurulu Kapten Inf Yubelinus Simbiak yang juga merupakan salah satu Putra Daerah Papua terbaik, dalam mengambil tindakan saat terjadinya penyerangan dengan mengamankan seluruh senjata dan seluruh anggotanya siaga.
“Saya bangga dengan Danramil dan anggotanya yang tidak terpancing dan tidak ada anggota yang membuka tembakan. Saat itu Danramil menyampaikan untuk mundur yang terpenting barang-barang aman kemudian anggota tidak ada yang terluka,” tukasnya.
“Saat ini juga masyarakat Kurulu sendiri marah kepada masyarakat wilayah lain yang datang ke Kurulu dan membuat onar tersebut, tetapi saya telah perintahkan kepada Dandim untuk menjaga masyarakat agar tidak terjadi bentrok. Selanjutnya saya sudah perintahkan kepada Dandim untuk mengambil langkah-langkah seperti ganti rugi atau kita proses hukum bagi para pelaku dengan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian,” tambahnya.
Danrem juga mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya telah memerintahkan anggotanya untuk mengungkap dan mencari penjualan minuman keras ilegal yang menjadi salah satu penyebab tindakan kriminal termasuk minuman keras lokal yang cukup banyak di Wamena.
“Hal ini sudah saya koordinasikan dengan jajaran dan akan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian,” tandasnya.**