JAYAPURA, wartaplus.com - Tim Falakiyah Provinsi Papua melakukan pemantauan hilal 1 syawal di Kabupaten Biak Numfor pada Kamis (20/04) sore.
Lokasi ini dipilih karena beberapa alasan, diantaranya, pantai di Biak Numfor langsung terhubung dengan samudera pasifik sehingga tak ada halangan ketika mengamati hilal serta di bulan April posisi matahari berada di arah utara, sehingga lebih mudah untuk melihat hilal.
Dari pemantauan yang dilakukan, hilal tidak teramati dari posisi yang ideal karena selain ketinggian hilal masih di bawah satu derajat juga terhalang mendung.
“Ketinggian hilal masih di bawah 1 derajat atau sekitar 0.75 derajat. Sedangkan untuk tinggi derajat hilal di atas ufuk berdasarkan kesepakatan MABIMS minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6 derajat 45 menit, jadi hilal masih jauh pada hari ini,” kata Ketua Tim Falakiyah Provinsi Papua, Hendra Yulia Rahman dalam siaran pers yang diterima Wartaplus.com pada Kamis (20/04) malam.
Dikatakan, dengan hasil tersebut maka Idul Fitri 1444 Hijriah akan jatuh pada hari Sabtu.
“Dari hasil observasi yang kami lakukan di Biak hari ini, hilal belum bisa kami lihat, sehingga besok masih puasa ramadhan yang ketiga puluh. Jadi jatuhnya Idul Fitri 1444 Hijriah jatuh pada hari Sabtu,” terangnya.
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Papua, Pdt. Klemens Taran, mengatakan, bahwa dengan tidak terlihatnya hilal, maka keputusan 1 Syawal akan mengacu pada hasil sidang isbat yang digelar Kementerian Agama RI.
“Keputusan 1 Syawal tentu akan mengacu pada hasil sidang isbat yang digelar Kementerian Agama RI dipimpin Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada Kamis malam,” terangnya.
Ia juga mengimbau umat Islam untuk menjaga ukhuwah Islamiyah dalam menyikapi perbedaan awal Syawal 1444 H serta menghimbau agar takbiran keliling memperhatikan kearifan lokal.
Untuk diketahui, pemantauan hilal 1 Syawal di Kota Biak ini diikuti oleh unsur Forkopimda, Ormas Islam dan Kementerian Agama Kabupaten Biak Numfor.**