JAYAPURA, wartaplus.com - Kepolisian Resor Nabire terus berupaya menyelidiki penyebab tewasnya dr. Mawartih Susanti Sp.P di rumah dinasnya kompleks RSUD Nabire, pada 9 Maret 2023 lalu, dengan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi.
Kapolres Nabire, AKBP I Ketut Suarnaya, mengatakan, sejak korban ditemukan meninggal hingga saat ini pihaknya sudah melakukan olah TKP sebanyak empat kali di lokasi penemuan jenazah dan sekitar rumah.
“ Dari tanggal 9 Maret sejak ditemukannya jenazah korban sampai dengan kemarin kami sudah melakukan olah TKP sebanyak empat kali baik di titik penemuan jenazah, kemudian seputaran rumah radius 50 meter yang dekat dengan kediaman korban,” kata kapolres ketika dikonfirmasi pada Kamis (16/03).
Selain itu, kata kapolres, pihaknya juga sudah memeriksa 23 orang saksi untuk mengungkap tewasnya dr. Mawartih Susanti.
“ Sampai hari ini juga sudah ada 23 orang yang dimintai keterangan terkait dengan almarhum yang mungkin mengetahui terkait petunjuk, melihat ataupun mendengar korban ini,” ujarnya.
Kapolres mengaku, dari hasil penyelidikan yang dilakukan, polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti berupa makanan dan sejumah barang di lokasi penemuan korban dan saat ini seluruh barang bukti masih dalam pemeriksaan laboratorium forensik.
“ Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, ada sejumlah barang bukti yang kita amankan dan saat ini masih diteiliti untuk mengungkap tindak pidana ini. Begitu juga saat ini kita masih tunggu hasil otopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara Sulawesi Selatan,” jelasnya.
“Terkait dengan beberapa barang bukti seperti makanan yang ditemukan dilokasi tentunya harus melewati uji laboratorium forensik. Ini yang kita masih tunggu hasilnya agar kesimpulan yang kita ambil juga akurat,” sambungnya.
Selain itu kata kapolres, beberapa sampel temuan barang di lokasi kejadian akan dibawa ke Jakarta untuk diuji di Puslabfor Polri.
“Ada beberapa sampel barang temuan di TKP nantinya akan diuji di Puslabfor Polri karena ada beberapa hal yang harus diuji, sehingga penyidik akan membawa barang bukti ini untuk diuji di Puslabfor Polri,” imbuhnya.
Sebelumnya, dr. Mawartih Susanti ditemukan tewas di rumah dinasnya di Kelurahan Siriwini, Kabupaten Nabire, Papua Tengah pada Kamis (09/03/2023) malam.
Saat itu korban hendak dijemput oleh sopir untuk diantar ke tempat praktek di apotik pelita. Namun saat pintu dibuka, korban ditemukan meninggal dunia dengan kondisi terdapat busa pada mulut korban sehingga langsung dibawa ke IGD RSUD Nabire.**